Pengertian
Kehamilan kembar adalah ketika seorang wanita hamil dengan dua janin atau lebih di saat bersamaan. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada kehamilan yang berasal dari fertilisasi in vitro atau proses bayi tabung, jika dibandingkan dengan kehamilan spontan.
Kehamilan kembar cukup jarang ditemukan. Berdasarkan data, di antara 16.288 persalinan hanya terdapat 197 persalinan kembar dan 6 persalinan kembar tiga.
Jenis-Jenis Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Kehamilan kembar identik adalah kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur yang dibuahi oleh satu sperma. Kembar identik pada umumnya memiliki ari-ari yang sama, tetapi kantung amnion mereka terpisah pada rahim (pada kasus yang jarang terjadi, kembar identik memiliki satu kantung amnion).
Anak kembar identik akan memiliki jenis kelamin yang sama, rupa sama, sidik jari, dan telapak sama. Meskipun demikian, kehamilan ini jarang terjadi.
- Kehamilan kembar tidak identik adalah kehamilan kembar yang berasal dari dua telur yang dibuahi sperma yang berbeda. Kecenderungan kehamilan ini lebih besar daripada kembar identik, yaitu kira-kira 2/3 total kehamilan kembar. Jenis kelamin dari anak kembar yang dilahirkan dapat sama atau berbeda. Mereka pun memiliki rupa yang berbeda seperti anak-anak lain dalam keluarga.
Komplikasi
Kehamilan kembar memiliki risiko yang lebih tinggi, karena dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Stillbirth
Kemungkinan bayi lahir dalam kondisi meninggal.
- Single or Multiple Fetal Demise
Satu atau kedua bayi menderita penyakit berbahaya yang mematikan.
- Single Fetal Demise and Co-twin Morbidity
Satu bayi meninggal dan kembarannya mengalami sakit.
- Single Fetal Demise and Maternal Morbidity
Kematian salah satu bayi dan komplikasi kesehatan pada ibu.
- Disseminated Intravascular Coagulation
Pendarahan hebat yang terjadi akibat aliran darah yang tersumbat, sehingga sel pembeku darah untuk mengendalikan pendarahan berkurang.
- Low Birth Weight
Bayi yang lahir dalam kondisi prematur serta bayi dengan berat badan yang sangat kecil.
Diagnosis
Dalam mendiagnosis kehamilan kembar, dokter akan melakukan serangkaian tindakan, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada wawancara, dokter akan menanyakan kapan haid terakhir, riwayat kontrasepsi, riwayat kehamilan sebelumnya, riwayat program bayi tabung, riwayat kembar dalam keluarga, dan informasi penting lainnya. Sementara pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa tanda vital dan keadaan umum Anda yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kehamilan.
Pada pemeriksaan kehamilan, dokter akan mencurigai kehamilan kembar jika besar kandungan melebihi usia kandungan, teraba bagian janin lebih dari satu janin, dan terdengar detak jantung janin pada dua lokasi. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah USG, pemeriksaan hormon, serta pemeriksaan rutin lainnya seperti pemeriksaan darah dan urine.
Tip Kehamilan Kembar
Jika Anda mengalami kehamilan kembar, lakukan tips berikut agar kehamilan senantiasa lancar hingga persalinan:
- Konsumsi nutrisi yang cukup. Jangan lupa untuk memperhatikan asam folat, besi, dan kalsium.
- Hindari merokok, minum alkohol, dan kafein berlebihan.
- Kurangi aktivitas fisik. Beberapa dokter menganjurkan untuk menghentikan aktivitas fisik setelah 24 minggu kehamilan.
- Istirahat cukup, terutama setelah minggu ke-24 kehamilan.
- Rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Kebutuhan nutrisi calon ibu akan bertambah saat kehamilan kembar, sehingga suplemen tambahan seperti besi perlu diberikan. Zat ini berguna untuk mencegah anemia selama kehamilan. Selain itu, calon ibu dianjurkan untuk menyantap makanan yang mengandung banyak protein.
Cara makan juga perlu diperhatikan dengan benar. Sebaiknya konsumsi makanan dalam jumlah sedikit tetapi dalam frekuensi yang sering, dibandingkan menyantap makanan dalam jumlah besar sekaligus.
Untuk kepentingan calon ibu dan janin kembar yang dikandungnya, pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan lebih sering. Lakukan pemeriksaan setiap minggu saat kehamilan mencapai usia 36, agar tanda-tanda komplikasi dapat diketahui lebih dini dan lebih cepat ditangani. Kehamilan kembar dapat dilahirkan secara normal. Biasanya operasi cesar akan dipilih bila diperlukan, misalnya jika salah satu janin sungsang.
Salah satu komplikasi yang sering terjadi dari kehamilan kembar adalah prematur. Oleh karena itu, calon ibu yang mengandung dua janin atau lebih harus mengenali tanda-tanda kelahiran dini, seperti:
- Kram perut bagian bawah yang dapat disertai diare.
- Kontraksi dari rahim yang terus-menerus dan tidak kunjung hilang, sebanyak empat kali atau lebih dalam 20 menit, atau delapan kali atau lebih dalam 1 jam.
- Penekanan pada punggung bagian bawah.
- Peningkatan flek vagina.
Apabila terdapat tanda-tanda di atas, segeralah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Gejala
Gejala kehamilan kembar sama seperti gejala kehamilan pada umumnya.
Pada awalnya, calon ibu dapat merasakan gejala kehamilan normal seperti terlambat haid, mual, pembesaran rahim, dan lain-lain. Namun, biasanya gejala kehamilan kembar dilihat dari perkembangan rahim yang lebih besar.
Selain itu, berat badan calon ibu juga naik secara mencolok, yaitu sebanyak 18-23 kg dan tidak disebabkan oleh bengkak atau obesitas.
Penyebab
Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan kembar, seperti:
- Ras. Ternyata, ras Afrika memiliki frekuensi kehamilan kembar lebih tinggi dari kulit putih.
- Keturunan. Jika terdapat riwayat keturunan kembar dari pihak ibu, maka kemungkinan kehamilan kembar lebih meningkat.
- Umur. Semakin tinggi umur, yakni di atas 35 tahun, maka semakin tinggi frekuensi kehamilan kembar. Barulah setelah umur 40 tahun frekuensi kehamilan kembar menurun lagi.
- Frekuensi kehamilan ibu. Frekuensi kehamilan kembar meningkat sesuai dengan jumlah kehamilan ibu.
- Waktu. Kemungkinan kehamilan kembar meningkat sesaat setelah penghentian waktu penggunaan kontrasepsi pil.
- Terapi infertilitas. Obat-obatan saat terapi tersebut dapat merangsang indung telur untuk mengeluarkan telur lebih dari satu, sehingga dapat dibuahi pada waktu yang sama.