Berita kerusuhan Myanmar Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

PBB mulai mengumpulkan bukti kejahatan militer Myanmar. Rakyat diajak ikut berperan.

Prabowo Punya 48 Kementerian, Gedung dan Rumah Menteri di IKN Ditambah?
Ketum Projo Benarkan Jokowi Bakal Turun Gunung ke Jakarta untuk Kampanyekan Ridwan Kamil
Telah dibaca 0 kali
Arti Mimpi Ular Hitam Kecil: Tafsir, Makna dan Penjelasan Lengkap
Telah dibaca 0 kali
Cara Menata Foto di Dinding: Panduan Lengkap Menciptakan Galeri Pribadi yang Menakjubkan
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Jembatan Putus, Warga Lebak Terpaksa Terjang Arus Sungai Deras
Telah dibaca 0 kali
Blusukan ke Pejatan Timur, Ridwan Kamil Dikalungi Syal Persija
Telah dibaca 0 kali
Pernah Mimpi Beli Baju Baru? Ini 15 Makna Tersembunyi yang Mungkin Mengejutkan Anda
Telah dibaca 0 kali
Kunjungi Jayawijaya, Wamendagri Ribka Haluk Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis
Telah dibaca 0 kali
Cara Membasmi Kaki Seribu: Panduan Lengkap Mengatasi Hama Rumah
Telah dibaca 0 kali
Arti Mimpi Rok Sobek: Pertanda Perubahan dan Transformasi Diri
Telah dibaca 0 kali
5 Pernyataan Dharma Pongrekun di Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024, Kenalkan Konsep Pipi Monyet
Telah dibaca 0 kali
Cara Menjelaskan Foto yang Blur secara Online, Mudah dan Cepat
Telah dibaca 0 kali
Serapan Garam untuk Industri Bakal Bertambah pada 2025, Segini Jumlahnya
Telah dibaca 0 kali
Pemandangan di New Delhi India Sebelum dan Saat Dikepung Kabut Asap
Telah dibaca 0 kali
Isyana Sarasvati dan Suami Rayakan 17 Tahun Kenalan di Konser Lost in Harmony, Mesra-mesraan Sambil Kenang Pernikahan
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Polisi Myanmar yang membelot tampak memakai topi dan penutup wajah ketika difoto di lokasi yang dirahasiakan di negara bagian Mizoram, timur laut India (15/3/2021). (AFP/Sajjad Hussain)

Seorang perempuan menggantung pakaian tradisional Myanmar bernama longyi di seberang jalan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Senin (8/3/2021). Para pengunjuk rasa membentangkan jemuran kain yang biasa dipakai perempuan untuk memperlambat gerak polisi dan tentara. (STR/AFP)