Informasi Umum
- Pengertian SosokKopda Muslimin merupakan otak penembakan istrinya sendiri, Rini Wulandari, istri TNI di Jalan Cemara III Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kronologi Meninggalnya Kopda Muslimin
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan jenazah Kopda Muslimin yang dilaporkan meninggal dunia di rumah orangtuanya akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Akan diautopsi atas persetujuan orang tuanya," kata Kapolda di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Kamis.
Menurut dia, Tim Inafis dan Petugas Pomdam IV/ Diponegoro masih berada di lokasi untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari keterangan yang diperoleh sementara, kata dia, Kopda M pulang ke rumah orangtuanya pada Kamis pagi.
Setelah bertemu dengan kedua orangtuanya, Kopda Muslimin kemudian masuk ke dalam kamar.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Kopda Muslimin diduga mengalami muntah-muntah.
Mengutip Antara, Kopda Muslimin ditemukan meninggal sekitar pukul 07.00 WIB oleh ayahnya, Mustaqim, di dalam kamar.
Untuk penyelidikan kematian Kopda Muslimin, lanjut Kapolda Jateng, bekas muntahan diamankan petugas Inafis untuk diteliti lebih lanjut.
Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada 18 Juli 2022 di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang.
Sebelum Meninggal, Otak Penembakan di Semarang Kopda Muslimin Muntah-Muntah
Kepolisian dan Pomdam IV Diponegoro masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Kopda Muslimin, otak upaya pembunuhan istrinya, Kamis 28 Juli 2022.
Pemeriksaan intensif dilakukan di rumah orang tua Kopda Muslimin di Kendal. Sejumlah petugas gabungan masih melakukan pemeriksaan di rumah yang telah diberi garis polisi.
Terkait tewasnya Kopda Muslimin, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, menjelaskan, dia berada di rumah orangtuanya, sejak kemarin.
Kopda Muslimin, sengaja pulang ke rumah orangtuanya usai peristiwa upaya pembunuhan istrinya di Banyumanik, Semarang.
Kapolda menjelaskan, Kopda Muslimin yang sedang dalam pencarian pulang untuk menemui orangtuanya.
"Pulang minta maaf ke orang tuanya. Kemudian dituturi (diberi nasehat) untuk menyerahkan diri," ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memimpin di lokasi kejadian.
Semalam Kopda Muslimin sempat menginap di rumah orangtuanya. Namun, pada pagi hari diketahui Kopda Muslimin muntah-muntah.
"Pukul 5.30 WIB muntah, dan didapati pukul 07.00 (Kopda M) meninggal," tambah Kapolda menjelaskan.
Penyebab Kematian Kopda Muslimin
Untuk memastikan penyebab kematian Kopda Muslimin, saat ini inafis dan Pomdam melakukan olah tempat kejadian.
"Inafis dan Pom masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pastinya korban," tambah Kapolda.
Kapolda Jateng menambahkan dalam kasus ini secara yuridis formal akan dilakukan autopsi. Setelah itu, baru akan diketahui penyebab kematian Kopda M.
"Akan dilakuka autopsi atas persetujuan keluarga untuk mengetahui penyebab kematian itu sendiri," tambahnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menambahkan, dari lokasi kejadian, tim mengamankan barang bukti muntahan dan alat komunikasi.
"Jenazah belum diketahui akan dimakamkan dimana," urainya.