Berita Kutupalong Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Kamp Pengungsian Kutupalong didirikan secara tidak resmi pada tahun 1991 setelah ribuan orang Rohingya melarikan diri dari Operasi Pyi Thaya...

Program 3 Juta Rumah Bakal Bikin Konsumsi Listrik RI Naik, Jadi Berapa?
VIDEO: Situasi Tambang Galian C di Solok Selatan
Telah dibaca 0 kali
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha, Panduan Lengkap beserta Keutamaannya
Telah dibaca 0 kali
Bingung Tetangga belum Bayar Utang, Perlu Ditagih atau Tidak?
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Klaim Unggul Hitung Cepat, Calon Bupati Jeje Ritchie Langsung Sujud Syukur dan Menangis
Telah dibaca 0 kali
Angger Dimas Muncul Usai Yudha Arfandi Divonis 20 Tahun Penjara: Sampai Kapanpun Saya Tidak Ikhlas
Telah dibaca 0 kali
Jadwal Sepak Bola Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Punya Target Bawa Piala Kemenangan
Telah dibaca 0 kali
Cara Mengecilkan Payudara: Metode Alami dan Efektif
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Presiden Filipina: Pemakzulan Terhadap Wapres akan Buang-Buang Waktu
Telah dibaca 14 kali
Menko Zulkifli Hasan Ingin Bulog Jadi Lembaga Lebih Kuat, Ini Alasannya
Telah dibaca 14 kali
7 Pilihan Menu Diet untuk Penderita Asam Lambung yang Mudah dan Tidak Bikin Bosan
Telah dibaca 21 kali
VIDEO: Banjir Luapan Sungai Citarum Kembali Rendam Ribuan Rumah
Telah dibaca 7 kali
Pengamat Kritisi Pramono-Rano Sudah Klaim Kemenangan: Hormati Marwah KPU
Telah dibaca 21 kali
Cara Masak Sarden Kalengan: Panduan Lengkap Memasak Hidangan Lezat
Telah dibaca 7 kali
DPUPR Kota Cilegon Siap Maksimalkan Infrastruktur untuk Percepatan Penurunan Stunting
Telah dibaca 14 kali

Advertisement

Advertisement

Seorang anak pengungsi Rohingya bermain pasir di Kamp Pengungsian Kutupalong, Ukhia, Bangladesh, Jumat (13/9/2019). Kamp ini adalah salah satu dari dua kamp pengungsian yang dikelola pemerintah di Cox's Bazar. (MUNIR UZ ZAMAN/AFP)

Anak-anak pengungsi Rohingya bermain sepak bola di Kamp Pengungsian Kutupalong, Ukhia, Bangladesh, Jumat (13/9/2019). Kamp ini didirikan secara tidak resmi pada tahun 1991 setelah ribuan orang Rohingya melarikan diri dari Operasi Pyi Thaya yang dilancarkan militer Burma. (MUNIR UZ ZAMAN/AFP)

Anak-anak pengungsi Rohingya melompat dari jembatan bambu saat berenang di sebuah sungai di Kamp Pengungsian Kutupalong, Ukhia, Bangladesh, Jumat (13/9/2019). Kamp ini adalah salah satu dari dua kamp pengungsian yang dikelola pemerintah di Cox's Bazar. (MUNIR UZ ZAMAN/AFP)

Seorang anak pengungsi Rohingya berjalan membawa rantang selama musim hujan di kamp pengungsi Kutupalong, Ukhia (12/9/2019). Kamp ini adalah salah satu dari dua kamp pengungsi yang dikelola pemerintah di Cox's Bazar, kamp yang satunya lagi adalah kamp pengungsi Nayapara. (AFP Photo/Munir Uz Zaman)

Dua anak pengungsi Rohingya berjalan menggunakan payung saat hujan di kamp pengungsi Kutupalong, Ukhia (12/9/2019). Kamp ini didirikan secara tidak resmi pada tahun 1991, setelah ribuan orang Rohingya melarikan diri dari Operasi Pyi Thaya yang dilancarkan militer Burma. (AFP Photo/Munir Uz Zaman)

Dua anak perempuan pengungsi Rohingyah menjual pisang selama musim hujan di kamp pengungsi Kutupalong di Ukhia (12/9/2019). Kamp pengungsi Kutupalong dan Nayapara memiliki populasi sekitar 34.000 pengungsi yang terdaftar pada Juli 2017. (AFP Photo/Munir Uz Zaman)