:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5196642/original/060391600_1745439369-yem_3.jpg)
Mbok Yem
Berita Terkini
Lihat SemuaCak Imin: Seluruh Dunia Sedang Perang Ekonomi, Kita Tidak Usah Panik
Telah dibaca 0 kaliPusentasi Donggala, Misteri Sumur Laut Alami yang Jadi Primadona Wisata Sulteng
Telah dibaca 35 kaliGaya Melania di Pesta Paskah Gedung Putih, Sindir Tarif Trump?
Telah dibaca 21 kaliTemuan Berlian di Merkurius dan Ragam Penjelasannya
Telah dibaca 35 kaliLantik Rektor Baru, UMKT Tegaskan Misi Pencerahan dan Islam Berkemajuan
Telah dibaca 28 kaliPramono Kaget dalam Dua Hari Sudah Ada 7.000 Pendaftar PPSU
Telah dibaca 63 kaliTata Cara Sholat Hajat dan Doanya agar Lolos PTN via Jalur UTBK SNBT 2025
Telah dibaca 42 kaliFestival Danau Sentani, Menyusuri Keunikan Budaya Papua
Telah dibaca 28 kaliBerapa Besaran Gaji Imam Masjidil Haram Saat Ini? Fakta Ini Bikin Terkesima
Telah dibaca 35 kali5 Misi Pembangunan Jakarta dari Pramono, Bidang Ini Jadi Prioritas Utamanya
Telah dibaca 49 kali
Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Asal Usul
Lailatul Qadar memiliki tiga arti. Pertama, Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
Arti kedua, Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
Arti Ketiga, Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)