Berita Likuefaksi Palu Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Pemulihan infrastruktur pertanian sangat lamban, dan pendapatan mereka anjlok hingga 80%.

Libur Nataru, Jalan Tol Yogyakarta-Solo Tembus Sampai Prambanan
Bahas Palestina dengan Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Telah dibaca 0 kali
Oppo Reno13 Bocor, Desainnya Mirip iPhone?
Telah dibaca 0 kali
Nasihat Gus Dur kepada Kiai yang Anaknya Murtad, Lucu tapi Mendalam Banget
Telah dibaca 0 kali
Hidupkan Sinematik Film Laga Terlarisnya di 2024, Sudut Bandara Hong Kong Didekorasi ala Lokasi Syuting
Telah dibaca 0 kali
IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 18 November 2024
Telah dibaca 7 kali
Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia, Perang Dunia III di Depan Mata?
Telah dibaca 0 kali
Enggak Gampang Ditipu, 4 Zodiak Ini Jago Mendeteksi Kebohongan
Telah dibaca 21 kali
Jepang Berencana Pakai Trem Otonom Buatan China untuk Angkut Wisatawan ke Kaki Gunung Fuji
Telah dibaca 21 kali
Penonton MotoGP 2024 Tembus 3 Juta Orang, Balapan di Mandalika Peringkat Berapa?
Telah dibaca 21 kali
Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Terjun Bebas Lagi?
Telah dibaca 14 kali
Mengenal Sate Ratu Jogja, Wisata Kuliner Hits di Jogja Wajib Dicoba
Telah dibaca 21 kali
Maarten Paes Gajinya Berapa? Simak Profil Kiper Timnas Indonesia yang Jadi Termahal ke-3 di Asia
Telah dibaca 14 kali
Penerapan Kembali Aturan Ganjil Genap Jakarta di Awal Pekan, Senin 18 November 2024
Telah dibaca 28 kali
6 Momen Nathalie Holscher Video Call Sule Ucapkan Selamat Ultah, Adzam Siapkan Kue
Telah dibaca 21 kali

Advertisement

Advertisement

Lahan pertanian di Desa Lero, Sigi yang rusak terdampak gempa dan kekeringan, Selasa (18/2/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto)

Lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Seorang penyintas tragedi Likuefaksi menaburkan bunga, sebagai sebentuk doa dan harapan pada 2020. (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto)

Warung sederhana di dekat zona merah bencana likuefaksi Palu nyari dibuka setiap hari. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Lebih dari setahun bencana gempa dan likuefaksi Palu berlalu, para siswa MTs Negeri 3 Palu masih menempati bangunan sekolah sementara di lahan pinjaman. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Pandangan udara Masjid Terapung Arqam Bab Al Rahman pasca gempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Sulawesi Tengah. Masjid yang dibangun tahun 2011 awalnya menampung 150 jamaah. (Liputan6.com/Fery Padolo)

Lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Warga memandangi lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Sebagian jasad yang ditemukan sudah tidak utuh lagi sehingga tidak bisa diidentifikasi.

Dari tujuh jasad yang ditemukan, empat berhasil diidentifikasi, sedangkan tiga jasad lainnya masih belum bisa dikenali.

Suasana tenda pengungsi korban gempa dan tsunami Palu di lapangan Masjid Agung Daru Salam, Palu, Sulteng, Jumat (5/10). Pemerintah akan membangun barak pengungsian bagi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Mereka tak bisa kembali ke rumah lantaran akses jalan yang hancur dan sebagian besar rumah tak bisa lagi ditempati.

Warga memandangi lokasi likuefaksi atau tanah bergerak di Palu, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Banner Likuifaksi Fenomena Tanah Bergerak (Liputan6.com/Triyasni)

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 menimbulkan fenomena likuifaksi atau tanah bergerak.