:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5152689/original/089907600_1741268267-IMG-20250306-WA0144.jpg)
Banjir Bekasi
Berita Terkini
Lihat SemuaHukum Adu Domba dalam Islam, Kenali Bahaya dan Cara Menghindarinya
Telah dibaca 0 kaliRichard Lee Bicara Soal Alasan Mualaf dan Kebahagiaan di Bulan Ramadhan
Telah dibaca 7 kaliRehan/Gloria ke Perempat Final Orleans Masters 2025
Telah dibaca 14 kaliPenanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur
Telah dibaca 14 kaliChery Siap Mengguncang Pasar Otomotif Indonesia Lewat Model dengan Platform Baru
Telah dibaca 21 kaliRekrutmen Bersama BUMN 2025 Dibuka Hari Ini, Ada 2000 Lowongan Kerja!
Telah dibaca 7 kali5 Rekomendasi Film Islami untuk Menemani Puasa Ramadan
Telah dibaca 14 kaliKeuangan Amburadul, Manchester United Bisa Boyong 5 Pemain Gratisan Ini
Telah dibaca 14 kaliContoh Sedekah Subuh: Panduan Lengkap dan Keutamaannya
Telah dibaca 14 kaliTrik Berhasil Terapkan Diet Sehat Selama Puasa Ramadan Menurut Dokter Gizi
Telah dibaca 14 kaliPolisi Akan Tindak Taksi Gelap Selama Operasi Ketupat 2025
Telah dibaca 21 kaliKapan Batas Waktu Sholat Subuh? Simak Panduan Lengkap Beserta Dalil
Telah dibaca 70 kali
Pengertian
Menopause adalah kondisi di mana tidak terjadi menstruasi selama 12 bulan akibat tidak aktifnya folikel sel telur. Periode transisi menopause dihitung dari periode menstruasi terakhir diikuti dengan 12 bulan periode amenorea (tidak mendapatkan siklus haid).
Menopause merupakan bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif ke masa tidak reproduktif. Usia rata-rata menopause berkisar 43–57 tahun. Namun tidak ada cara yang pasti untuk memprediksi kapan seorang wanita akan memasuki masa menopause.
Selain itu, faktor keturunan juga turut berperan, di mana seorang wanita akan mengalami masa menopause pada usia tidak jauh berbeda dari ibunya.
Selama menopause, tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesterone sehingga terjadilah berbagai gejala.
Diagnosis
Penentuan diagnosis menopause daapt dilakukan apabila seorang wanita tidak mendapatkan haid selama 1 tahun (12 bulan berturut-turut).
Gejala
Gejala yang sering dikeluhkan pada menopause adalah:
- Perubahan di dalam periode menstruasi (memendek atau memanjang, lebih banyak atau lebih sedikit atau tidak mendapat menstruasi sama sekali)
- Hot flashes
- Keringat malam
- Kekeringan pada vagina
- Gangguan tidur
- Perubahan mood (depresi, mudah tersinggung)
- Nyeri ketika bersanggama
- Infeksi saluran kemih
- Inkontinensia urin atau beser (tidak mampu menahan keluarnya air seni)
- Tidak berminat pada hubungan seksual
- Peningkatan lemak tubuh di sekitar pinggang
- Bermasalah dengan konsentrasi dan daya ingat
Pengobatan
Menopause sendiri adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup seorang wanita dan bukan merupakan penyakit yang perlu diterapi. Bagaimanapun juga, terapi dimungkinkan apabila gejala dari menopause mengganggu atau bertambah parah.
Modifikasi gaya hidup dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejala yang terjadi. Hal ini juga tentunya akan membuat tubuh terasa lebih sehat.
Modifikasi gaya hidup yang disarankan adalah:
- Menambahkan makanan yang kaya akan kandungan kalsium. Bisa juga dilakukan dengan mengonsumsi suplemen kalsium.
- Menghindari alkohol dan kafein yang dapat memicu terjadinya hot flashes.
- Berhenti merokok.
- Olahraga teratur. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur bisa membantu menurunkan berat badan, memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood. Jalan cepat, aerobic low impact, dan menari adalah contoh olahraga yang dapat menguatkan tulang.
- Hindari stress. Meditasi atau yoga dapat membantu untuk relaks dan menyesuaikan diri dengan gejala yang dialami pada periode peralihan hormonal.
Beberapa dokter juga menyarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi untuk mengurangi gejala yang terjadi.
Ketika masuk ke dalam fase menopause, bila gejala-gejala tersebut semakin mengganggu, maka bisa dilakukan terapi hormonal menggunakan hormon estrogen dan progesterone. Terapi ini dapat dilakukan bila masih terdapat rahim atau hormon estrogen bila sudah tidak memiliki rahim.
Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa menopause dan mencegah keroposnya tulang. Terapi ini tersedia dalam berbagai macam bentuk, di antaranya adalah tablet atau patch yang ditempelkan ke kulit, Hormon Replacement Therapy (HRT), dan terapi hormonal lokal (vagina).
Terapi hormonal dapat mengandung estrogen saja, progesterone saja, testosterone saja, atau kombinasi estrogen-progesteron. Terapi hormonal efektif untuk mengurangi gejala hot flashes dan kekeringan pada vagina.
Penyebab
Menopause terjadi sebagai proses alami di mana tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesteron.
Namun, beberapa tindakan medis juga dapat menyebabkan produksi hormon progesteron dan estrogen menurun hingga memicu terjadinya menopause dini. Dengan adanya penurunan kedua hormon ini, proses ovulasi lama kelamaan akan berhenti.