Berita Merry Purba Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Merry dinyatakan terbukti menerima suap SGD 150 ribu terkait pengurusan perkara korupsi di Pengadilan Medan.

Jauh Lebih Hemat, Kereta Api Bisa Gantikan Truk di Sumatera dan Jawa
Bursa asia Perkasa saat Pembuat Kebijakan Tiongkok Berkumpul di Hong Kong
Telah dibaca 0 kali
1 Amalan yang Mudah Dilakukan tapi Pahalanya Tak Terbatas dan Terus Mengalir, Kata Ustadz Hanan Attaki
Telah dibaca 0 kali
iPhone 16 Masih Terkendala TKDN, iPad Mini 7 2024 Sudah Siap Meluncur di Indonesia
Telah dibaca 0 kali
Top 3 News: Bahas Palestina dengan Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Telah dibaca 0 kali
6 Fakta Menarik Gunung Sangar di Kaki Pegunungan Malabar Bandung
Telah dibaca 0 kali
Sinopsis Film Mandarin Heartfall Arises (2016) di Vidio: Kisah Pembunuhan Berantai Penuh Misteri
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Foto 3x4 di HP: Panduan Lengkap dan Mudah
Telah dibaca 0 kali
Laba Usaha Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Telah dibaca 0 kali
Cara Membuat Identitas Diri: Panduan Lengkap dan Contoh
Telah dibaca 0 kali
Janji Maesyal-Intan di Pilbup Tangerang: Insentif Guru Paud-Ngaji hingga Kader Posyandu Bakal Dinaikkan
Telah dibaca 0 kali
Cara Cetak Akta Kelahiran Online: Panduan Lengkap dan Mudah
Telah dibaca 7 kali
Penyakit Kolesterol Adalah Ancaman Serius bagi Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Telah dibaca 7 kali
Musim Hujan Berisiko Mobil Tergelincir, Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Telah dibaca 7 kali
Cuaca Besok Rabu 20 November 2024: Jabodetabek Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal
Telah dibaca 14 kali

Advertisement

Advertisement

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Merry divonis bersalah menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi dan dihukum 6 tahun penjara denda Rp 200 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba dipeluk kerabatnya usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Merry divonis bersalah menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi dan dihukum 6 tahun penjara denda Rp 200 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithrian

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Sebelumnya, Merry didakwa menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi dan dituntut hukuman 9 tahun penjara, denda Rp 350 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Merry divonis bersalah menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi dan dihukum 6 tahun penjara denda Rp 200 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba saat menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/4). JPU KPK meyakini Merry Purba bersalah menerima suap dari Tamin Sukardi dan dituntut 9 tahun, denda Rp 350 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba saat menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/4). Sebelumnya, Merry Purba didakwa menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba saat menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (25/4). JPU KPK meyakini Merry Purba bersalah menerima suap dari Tamin Sukardi dan dituntut 9 tahun, denda Rp 350 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa kasus suap hakim ad hoc PN Tipikor Medan, Hadi Setiawan usai menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4). Hadi terbukti membantu Tamin Sukardi menyuap Merry untuk melancarkan perkaranya di Pengadilan Tipikor Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa kasus suap hakim ad hoc PN Tipikor Medan, Hadi Setiawan usai menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4). Hadi Setiawan divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa kasus suap hakim ad hoc PN Tipikor Medan, Hadi Setiawan saat menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4). Hadi terbukti membantu Tamin Sukardi menyuap Merry untuk melancarkan perkaranya di Pengadilan Tipikor Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa suap kepada Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/3). JPU KPK menuntut Tamin dengan tujuh tahun penjara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Suasana sidang terdakwa suap kepada Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/3). Tamin Sukardi juga didenda Rp400 juta subsider enam bulan kurungan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Terdakwa suap kepada Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/3). JPU KPK menuntut Tamin dengan tujuh tahun penjara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (21/2). Sebelumnya, Merry Purba didakwa menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba (kiri) saat sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (21/2). Merry Purba tetap menjalani sidang meski dalam suasana berduka setelah suaminya meninggal dunia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim ad hoc nonaktif Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (21/2). Sidang mendengar keterangan tiga orang saksi yang diajukan JPU KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/1). Sebelumnya, JPU KPK mendakwa Merry menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/1). Sebelumnya, JPU KPK mendakwa Merry menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan nonaktif, Merry Purba saat menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/1). Sebelumnya, JPU KPK mendakwa Merry menerima suap dari pengusaha Tamin Sukardi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan penerimaan suap dari pengusaha Tamin Sukardi, Merry Purba saat menjalani sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/1). Merry merupakan Hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba usai menandatangani berkas P21 tahap 2 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/12). Merry akan menjalani sidang terkait kasus dugaan menerima suap putusan perkara di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba usai menandatangani berkas P21 tahap 2 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/12). Merry akan menjalani sidang terkait kasus dugaan menerima suap putusan perkara di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba usai menandatangani berkas P21 tahap 2 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/12). Merry mengenakan rompi tahanan dan dikawal petugas KPK. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim AdhocTipokor PN Medan Merry Purba usai menandatangani berkas P21 tahap 2 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/12). Merry dalam waktu dekat akan menjalani sidang perdana. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba usai menandatangani berkas P21 tahap 2 di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/12). Merry akan menjalani sidang terkait kasus dugaan menerima suap putusan perkara di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Terdakwa suap Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi bersiap mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (13/12). Persidangan tersebut beragendakan pembacaan dakwaan oleh JPU KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa suap Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi jelang mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (13/12). Persidangan tersebut beragendakan pembacaan dakwaan oleh JPU KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa suap Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba, Tamin Sukardi bersiap mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (13/12). Persidangan tersebut beragendakan pembacaan dakwaan oleh JPU KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim adhoc PN Medan, Merry Purba tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/11). Merry Purba diperiksa sebagai tersangka untuk melengkapi berkas kasus suap penanganan perkara Tipikor di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim adhoc PN Medan, Merry Purba (rompi oranye) kembali menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/11). Merry diperiksa sebagai tersangka untuk melengkapi berkas kasus suap penanganan perkara Tipikor di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim adhoc PN Medan, Merry Purba (rompi oranye) kembali menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (19/11). Merry diperiksa sebagai tersangka untuk melengkapi berkas kasus suap penanganan perkara Tipikor di PN Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Mantan anggota DPRD Sumut Rahmianna Delima Pulungan (dua kiri) dan Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba (dua kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/9). Keduanya banyak menunduk saat tiba di Gedung KPK. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/9). Merry Purba diperiksa terkait suap putusan menangani perkara di pengadilan Tipikor Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Mantan anggota DPRD Sumut Rahmianna Delima Pulungan (kiri) dan Hakim Adhoc Tipikor PN Medan Merry Purba (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/9). Rahmianna diperiksa terkait suap Pengesahan Perubahan APBD 2015. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Merry Purba resmi ditetapkan tersangka dan ditahan KPK terkait suap putusan penanganan perkara dipengadilan Tipikor Medan.(merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Komisi VII Eni Saragih (depan) dan Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/9). Eni diduga menerima suap proyek pembangunan PLTU Riau-1. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Komisi VII Eni Saragih (depan) dan Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba (belakang) akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/9). Merry diperiksa perdana pascaditahan terkait dugaan suap. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Eni Saragih (depan) dan Hakim Adhoc Tipokor PN Medan Merry Purba (belakang) akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/9). Merry diduga korupsi penanganan perkara di Pengadilan Tipikor Medan. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan, Merry Purba mengenakan rompi tahanan dikawal petugas usai menjalani pemeriksaan 1 x 24 jam pasca terjaring oprasi tangkap tangan (OTT) di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Merry Purba resmi ditetapkan tersangka dan ditahan KPK terkait suap putusan penanganan perkara dipengadilan Tipikor Medan.(merdeka.com/Dwi Narwoko)

Hakim Adhoc Tipokor PN Medan, Merry Purba mengenakan rompi tahanan dikawal petugas usai menjalani pemeriksaan 1 x 24 jam pasca terjaring oprasi tangkap tangan (OTT) di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Pimpinan KPK, Agus Rahardjo (kanan) bersama Penyidik menunjukan barang bukti Oprasi Tangkap Tangan (OTT) uang 130.000 Dollar Singapore atau setara Rp 1,3 milyar di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Kepala Badan Pengawas Mahkamah Agung (MA) Sunarto (kiri), Pimpinan KPK, Agus Rahardjo (tengah) dan Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA) Abdullah (kanan) memberikan keterangan terkait OTT di KPK, Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Penyidik KPK menunjukan barang bukti Oprasi Tangkap Tangan (OTT) uang 130.000 Dollar Singapore atau setara Rp 1,3 milyar di gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/8). (merdeka.com/Dwi Narwoko)