Junta militer Myanmar terus melakukan serangan udara setelah gempa bumi dahsyat. PBB menggambarkan serangan itu sebagai "sangat keterlaluan dan tidak dapat diterima".
Kepala pemerintahan militer Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat, dan mengatakan bahwa 144 orang tewas dan 732 lainnya luka-luka akibat gempa bumi pada hari Jumat. Dalam sebuah pidato di televisi, Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengumumkan bahwa pusat gempa berada sekitar 20 kilometer dari Mandalay.