Berita Nepal Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 15

Seorang pemuja duduk dengan lampu minyak menyala di pundaknya sambil membacakan doa selama Dashain, Nepal (11/10).

01:17
Hot
VIDEO: Detik-Detik Pesawat Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Satu Pilot Selamat
03:28
Bisnis
VIDEO: India dan Tiongkok Berebut Pengaruh di Nepal, Proyek Infrastruktur Mangkrak

Profil Stella Christie, Calon Anggota Kabinet Prabowo yang Dikenal sebagai Ilmuwan hingga Guru Besar
7 Zodiak yang Selalu Tampak Percaya Diri dari Luar, Aslinya Mudah Dilanda Cemas
Telah dibaca 0 kali
Siap-Siap! Aturan Wajib Sertifikasi Halal Berlaku Hari Ini, Produk Bisa Ditarik
Telah dibaca 0 kali
Bocoran Realme GT 7 Pro Usung Snapdragon 8 Elite, Debut Desember 2024
Telah dibaca 0 kali
Simpan Kalimat Singkat Ini dalam Hati, Insya Allah Hidup Tenteram Bebas Cemas Kata UAH
Telah dibaca 0 kali
7 Potret Vicy Melanie Setelah Dua Minggu Melahirkan, Dipuji Cepat Langsing
Telah dibaca 0 kali
Skybridge Ketapang Banyuwangi Rancangan Andra Matin Siap Dibangun Tahun 2025
Telah dibaca 0 kali
Dalam 3 Bulan Sudah 2 Kali Kucing Mati Massal di Kota Malang, Siapa Pelakunya?
Telah dibaca 0 kali
Hati Harry Styles Hancur Saat Liam Payne Meninggal Dunia: Dia Hangat, Suportif dan Sangat Penyayang...
Telah dibaca 0 kali
Dylan Sprouse Full Support Barbara Palvin di Victoria’s Secret Fashion Show 2024, Bawa Poster Anabul
Telah dibaca 14 kali
Lindungi Privasi Anda, Ini Tips Aman Berbagi Foto di Media Sosial
Telah dibaca 14 kali
Pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2024, 100.000 Personel TNI Dikerahkan
Telah dibaca 7 kali
1.929 Personel Dikerahkan Kawal Demo Mahasiswa di Istana Hari Ini
Telah dibaca 7 kali
Penumpang KRL Diramal Tembus 1 Juta Orang saat Pelantikan Prabowo
Telah dibaca 7 kali
Harga Kripto Hari Ini 18 Oktober 2024: Bitcoin dan Ethereum Kompak Menghijau
Telah dibaca 14 kali

Advertisement

Advertisement

Seorang pemuja duduk dengan lampu minyak menyala di pundaknya sambil membacakan doa selama Dashian, sebuah ritual agama Hindu yang digelar Bhaktapur, Nepal (11/10). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Tubuh seorang pemuja yang dipenuhi lampu minyak, dan sambil berdoa dalam upacara Dashian yang di gelar di Bhaktapur, Nepal (11/10). Upacara Dashian merupakan sebuah acara besar di Nepal yang digelar 5 tahun sekali. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Para warga mengambil daging kerbau yang dikorbakan dalam acara Dashian di Nepal, (11/10). Dashian merupakan festival agama Hindu yang diadakan 5 tahun sekali di Bhaktapur, Nepal. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Anggota kepolisian mengenakan pakaian khusus saat menjinakkan bom yang ditemukan di sekitar sekolah di Kathmandu, Nepal, Selasa (20/9). Otoritas berwenang setempat mengabarkan ada 5 sekolah yang ditemukan bom di kota tersebut. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana saat penjinakan bom yang ditemukan di sekitar sebuah sekolah di Kathmandu, Nepal, Selasa (20/9). Sebelumnya, bom Kecil telah meledak di luar dua sekolah di ibukota Nepal, Selasa pagi. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Anggota kepolisian bersiap menjinakkan bom yang ditemukan di sekitar sebuah sekolah di Kathmandu, Nepal, Selasa (20/9). Sebelumnya, bom Kecil telah meledak di luar dua sekolah di ibukota Nepal, Selasa pagi. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Seorang bocah membuka mulutnya untuk meminum susu saat perayaan Gaijatra Festival atau Festival Sapi di Kathmandu, Nepal, Jumat (19/8). Umat Hindu di Kathmandu merayakan Festival Sapi untuk meminta keselamatan dan kedamaian. (REUTERS/ Navesh Chitrakar)

Seorang bocah berhias ala Dewa Krishna di perayaan Gaijatra Festival atau Festival Sapi di Kathmandu, Nepal, Jumat (19/8). Festival ini digelar untuk meminta keselamatan dan kedamaian. (REUTERS/ Navesh Chitrakar)

Seorang bocah dipakaikan mahkota saat perayaan Gaijatra Festival atau Festival Sapi di Kathmandu, Nepal, Jumat (19/8). Sapi dianggap sebagai binatang suci di Nepal yang membantu jiwa untuk mencapai surga. (REUTERS/ Navesh Chitrakar)

Kecelakaan bus di Nepal. (ABC13)

Petugas mengevakuasi korban tewas untuk dibawa ke rumah sakit, di sebelah utara Ibu Kota Nepal, Kathmandu, Senin (8/8). Tujuh orang, termasuk bayi dan pilot tewas akibat jatuhnya Helikopter Fishtail Air. (AFP PHOTO/BIKASH Karki)

Petugas membawa barang milik korban tewas jatuhnya helikopter, di sebelah utara Ibu Kota Nepal, Kathmandu, Senin (8/8). Helikopter yang mengangkut enam warga lokal menuju Kathmandu itu hilang kontak 30 menit setelah lepas landas. (AFP PHOTO/BIKASH Karki)

Petugas mengarahkan helikopter yang membawa korban tewas setibanya di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, Senin (8/8). Tujuh orang, termasuk bayi dan pilot tewas akibat jatuhnya Helikopter Fishtail Air. (AFP PHOTO/BIKASH Karki)

Warga membakar boneka dari jerami yang dianggap sebagai setan Ghantakarna selama Festival Ghantakarna di kota kuno Bhaktapur, Nepal, Senin (1/8). Tradisi ini melambangkan musnahnya kejahatan di kota Bhaktapur. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Warga membakar boneka dari jerami yang dianggap sebagai setan Ghantakarna selama Festival Ghantakarna di kota kuno Bhaktapur, Nepal, Senin (1/8).Menurut cerita setempat, setan Ghantakarna suka menculik anak-anak dan perempuan. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Sejumlah warga menyaksikan pembakaran boneka dari jerami yang dianggap sebagai setan Ghantakarna selama Festival Ghantakarna di kota kuno Bhaktapur, Nepal, Senin (1/8). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Khadga Prasad Sharma Oli menyatakan mundur sebagai PM Nepal (Al Jazeera)

Fotografer bernama Andrew Newey Ini Potret Petani Madu Lebah Terbesar di Nepal

Petugas keamanan dan pemadam kebakaran saat mengecek kondisi minibus yang terkena serangan bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Senin (20/6). Sebanyak 14 orang tewas akibat serangan ini. (REUTERS / Omar Sobhani)

Petugas keamanan berjaga didekat minibus yang terkena serangan bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Senin (20/6). Sebanyak 14 orang tewas akibat serangan ini. (REUTERS / Omar Sobhani)

Mobil minibus yang terkena serangan bunuh diri di evakuasi petugas, Kabul, Afghanistan, Senin (20/6). Sebanyak 14 orang tewas akibat serangan ini. (REUTERS / Omar Sobhani)

Durga Kami saat berpose mengenakan seragam di depan salah satu ruang kelas di SMA Shree Kala Bhairab di Syangja, Nepal, 5 Juni 2016. Siapa sangka kakek berusia 68 tahun itu ternyata seorang siswa kelas X. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Durga Kami berfoto bersama siswa lainnya di ruang kelas di SMA Shree Kala Bhairab di Syangja, Nepal, 5 Juni 2016. Siapa sangka kakek berusia 68 tahun itu ternyata seorang siswa kelas X. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Durga Kami tengah belajar di kamarnya menggunakan senter saat pemadam listrik di kediamannya di Syangja, Nepal, 5 Juni 2016. Kakek 68 tahun itu merupakan seorang siswa kelas X di SMA Shree Kala Bhairab. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Warga berjalan di Khumbu Lembah di wilayah Everest di Nepal dalam gambar yang diambil tanggal 15 April 2016. (REUTERS/Antoni Slodkowski)

Dewi Hidup, Kumari Unikia Bajracharya (duduk) saat dirias oleh ibunya untuk menghadiri festival untuk Rato Machhindranath di Lalitpur, Nepal, Selasa (10/5). Kumari dianggap reinkarnasi dari dewi-dewi yang hidup di zaman dahulu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Dewi Hidup, Kumari Unikia Bajracharya sebelum menghadiri sebuah festival untuk Rato Machhindranath di Lalitpur, Nepal, (10/5). Rato Machhindranath diyakini sebagai dewa hujan yang diyakini mencegah kekeringan selama musim panen. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Dewi Hidup, Kumari Unikia Bajracharya saat dipersiapkan untuk mengikuti festival untuk Rato Machhindranath di Lalitpur, Nepal, (10/5). Kumari ini akan kembali normal ketika mereka beranjak dewasa dan mengalami menstruasi. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Seorang wanita Nepal berpose saat difoto di Khumbu Lembah di wilayah Everest di Nepal dalam gambar yang diambil tanggal 11 April 2016. Pascagempa setahun lalu, kehidupan warga di kaki Gunung Everest berangsur normal. (REUTERS/Antoni Slodkowski)

Sejumlah warga membawa kayu bakar yang diambil dari sebuah hutan di Lembah Khumbu, kaki Gunung Everest, Nepal, pada 14 April 2016. (REUTERS/Antoni Slodkowski)

Seorang pemandu beristirahat di Khumbu Lembah di wilayah Everest di Nepal dalam gambar ini diambil tanggal 9 April 2016. (REUTERS/Antoni Slodkowski)

Foto yang diambil pada 1 Mei 2015 menunjukkan warga berjalan di dekat rumah yang runtuh setelah gempa 7,8 SR di Kathmandu. Setahun yang lalu, Nepal mengalami gempa terburuk dalam sejarah selama 80 tahun bencana di kawasan itu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Gambar kombinasi menunjukkan orang membawa korban gempa pada 25 April 2015 (atas) dan pedagang menjual bunga di tempat yang sama pasca gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 8.000 orang di Kathmandu, Nepal, 16 Februari 2016. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Gambar kombinasi menunjukkan tempat penampungan sementara setelah gempa bumi, 28 April 2015 (atas) dan lokasi yang sama di Kathmandu pada 17 Februari 2016. Gempa pada April dan Mei 2015 menewaskan lebih dari 8.000 orang di Nepal (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Anak-anak bermain di dekat bangunan yang rusak akibat gempa tahun lalu di Nepal, Jum'at (29/1/2016). Gempa bumi pada bulan April dan Mei 2015 silam menewaskan hampir 9.000 orang dalam bencana alam terburuk Nepal. (Reuters/Navesh Chitrakar)

Praktik Chhaupadi di Nepal (Give2Asia)

Ribuan orang merayakan Holi atau Festival Warna di Kathmandu, Nepal, 22 Maret 2016. Festival awal musim semi ini dirayakan oleh para umat Hindu di Nepal. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Wisatawan merayakan Holi atau Festival Warna di Kathmandu, Nepal, 22 Maret 2016. Festival ini ramai didatangi wisatawan dan berlangsung selama 16 hari. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Sejumlah orang merayakan Holi atau Festival Warna di Kathmandu, Nepal, 22 Maret 2016. Mereka merayakan Holi dengan saling melemparkan bubuk atau menyiramkan air berwarna-warni. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Panchakanya atau lima perawan khas budaya tradisional Nepal menyambut kedatangan Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry, saat mengunjungi salah satu situs warisan Patan Durbar Square di Kathmandu, Minggu (20/3). (REUTERS/Prakash Mathema/Pool)

Pangeran Harry menerima buket bunga dari Panchakanya atau lima perawan khas budaya tradisional Nepal saat mengunjungi salah satu situs warisan dunia, Patan Durbar Square di Kathmandu, Minggu (20/3). (REUTERS/Prakash Mathema/Pool)

Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Harry, ketika mengunjungi salah satu situs warisan dunia, Patan Durbar Square di Kathmandu, Nepal, Minggu (20/3). (REUTERS/Prakash Mathema/Pool)

Seorang anggota tim penjinak bom membawa benda mencurigakan yang menghebohkan warga di kompleks kantor Singha Durbar, Kathmandu , Nepal, (1/3). Warga sekitar mendadak heboh karena mengira benda tersebut adalah sebuah bom. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Seorang anggota tim penjinak bom saat akan mengamankan sebuah benda mencurigakan dipinggir jalan kompleks kantor Singha Durbar, Nepal, (1/3).Setelah diselidiki benda itu hanyalah sebuah alarm biasa. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Warga dijaga oleh petugas saat melihat proses pengamanan benda mencurigakan dipinggir jalan kompleks kantor Singha Durbar, Nepal, (1/3). Daerah tersebut dekat dengan rumah kantor Perdana Menteri dan departemen lain. (REUTERS / Navesh Chitrakar)

Sebuah pesawat kecil milik Kasthamandap Airlines jatuh di wilayah pegunungan bagian barat Nepal, Jumat (26/2). Pesawat yang membawa 11 orang itu jatuh ketika hendak melakukan pendaratan darurat. (REUTERS/Kamal Bahadur Shahi)

Pesawat kecil milik Kasthamandap Airlines jatuh di wilayah pegunungan bagian barat Nepal, Jumat (26/2). Dua orang tewas dan 9 lainnya mengalami luka saat pesawat tersebut berusaha mendarat di dekat desa Tilkha. (REUTERS/Kamal Bahadur Shahi)

Sejumlah orang berkumpul di dekat jatuhnya pesawat kecil milik Kasthamandap Airlines di wilayah pegunungan bagian barat Nepal, Jumat (26/2). Pesawat yang membawa 11 orang itu jatuh ketika hendak melakukan pendaratan darurat. (REUTERS/Kamal Bahadur Shahi)

Puing-puing pesawat Twin Otter milik maskapai Tara Air yang sempat hilang kontak di pegunungan Nepal, Rabu (24/2). Pesawat ini jatuh karena cuaca buruk dan menewaskan seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 21 orang. (REUTERS/Santosh Gautam)

7
8
9
10
11
12
13
14
15