Berita NG Fenny Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

General Manager PT Impexindo Pratama, Ng Fenny (kiri), bersama Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman, usai sidang putusan.

4 Zodiak yang Sangat Introspektif dan Bijaksana Melebihi Usia Mereka
5 Turis Backpacker Asing Meninggal di Laos, Diduga Akibat Keracunan Metanol
Telah dibaca 0 kali
Respirasi Sel Adalah Proses Penting dalam Metabolisme Makhluk Hidup
Telah dibaca 0 kali
15 Arti Mimpi Sholat di Masjid, Pertanda Keberkahan atau Peringatan?
Telah dibaca 0 kali
L’Oreal Indonesia Buka Lowongan Kerja Buat Lulusan SMK hingga S1, Simak Cara Daftarnya!
Telah dibaca 0 kali
Intip, Tips Mengatasi Masakan yang Keasinan
Telah dibaca 0 kali
Prediksi BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta: Bumbu Rivalitas Lama
Telah dibaca 0 kali
26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Tetap Berlaku Meski Jelang Akhir Pekan, Jumat 22 November 2024
Telah dibaca 0 kali
Menjaga Kualitas Sperma: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Meningkatkan Kesehatannya?
Telah dibaca 0 kali
Rose Blackpink dan Bruno Mars Bakal Tampil di MAMA Awards 2024 Jepang
Telah dibaca 0 kali
Ancaman Militer Adalah Tantangan Serius bagi Kedaulatan Negara
Telah dibaca 0 kali
Plengsengan Adalah: Mengenal Lebih Dalam Tentang Sistem Sanitasi Tradisional
Telah dibaca 0 kali
Tips Frugal Living: Panduan Lengkap Menjalani Gaya Hidup Hemat dan Bijak
Telah dibaca 0 kali
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi tapi Trennya Menurun
Telah dibaca 0 kali
Penyerbukan Sendiri Adalah: Pengertian, Proses, dan Dampaknya pada Tumbuhan
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

General Manager PT Impexindo Pratama Ng Fenny (kiri) bersama Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman bersalaman usai sidang putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/8). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/8). Basuki terbukti menyuap Hakim Konstitusi Patrialis Akbar dan orang dekat Patrialis, Kamaluddin. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/8). Basuki divonis 7 tahun penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 400 juta subsider 3 bulan kurungan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Basuki Hariman saat akan masuk gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Senin (30/1). Basuki diduga memberi suap senilai USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

NG Fenny, sekretaris pengusaha impor daging Basuki Hariman yang menyuap Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tersangka kasus dugaan suap terkait uji materiil Undang-Undang Kesehatan Hewan dan Peternakan di Mahkamah Konstitusi, Ng Fenny saat tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Selasa (14/2). (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Ng Fenny berjalan memasuki gedung KPK untuk mejalani pemeriksaan, Jakarta, Selasa (14/2). Sekretaris dari pemilik perusahaan importir daging, Basuki Hariman, itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Ng Fenny keluar dari mobil untuk mejalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/2). Ng Fenny mengajukan diri sebagai justice collaborator (tersangka yang bekerja sama dengan penegak hukum) kepada KPK. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

NG Fenny, sekretaris pengusaha impor daging Basuki Hariman yang menyuap Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Basuki Hariman saat akan masuk gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Senin (30/1). Basuki diduga memberi suap senilai USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kamaludin turun dari mobil tahanan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dugaan suap Hakim MK, Patrialis Akbar di gedung KPK Jakarta, Senin (30/1). Kamaludin diduga sebagai perantara suap Hakim MK, Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kamaludin turun dari mobil tahanan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dugaan suap Hakim MK, Patrialis Akbar di gedung KPK Jakarta, Senin (30/1). Kamaludin diduga sebagai perantara suap Hakim MK, Patrialis Akbar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)