Berita Pansang Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Dua prajurit wanita Tentara Negara Persatuan WA saat menari dalam sebuah acara di Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar pada 1 Oktober

9
Foto
Melihat Kehidupan Kaum Pemberontak Paling Kuat di Myanmar

Jazilul Sebut PKB Dukung PPN Menjadi 12 Persen: Kami Akan Kawal Stimulus Ekonominya
Iko Uwais Ungkap Alasan Tak Suka Makan Bubur Ayam dan Takut Kerupuk
Telah dibaca 0 kali
Pecel Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Telah dibaca 0 kali
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Telah dibaca 0 kali
Kenaikan UMP 2025 di Jabar Dinilai Wajar, Ini Alasannya
Telah dibaca 14 kali
Ayam Cemani, Permata Hitam Indonesia yang Mendunia
Telah dibaca 14 kali
Tiru Jokowi, Gibran Rakabuming Buat Konten Nyeleneh dengan Lagu Dangdut Viral
Telah dibaca 14 kali
Siapa Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat? Buya Yahya dan Ustadz Khalid Ungkap Golongannya
Telah dibaca 70 kali
BMKG Sebut Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Ini Alasannya
Telah dibaca 49 kali
Waspada Wabah Demam Berdarah Kongo, Inilah 4 Gejalanya
Telah dibaca 49 kali
Kate Middleton Bersiap Menjadi Ratu Inggris Setelah Melewati Pengobatan Kanker Setahun Terakhir
Telah dibaca 70 kali
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 23 Desember 2024
Telah dibaca 49 kali
Trik Simpan Bawang Merah Tanpa Kulkas Agar Awet Berbulan-Bulan
Telah dibaca 63 kali
Mahfud MD Kritisi Ide Prabowo yang Mau Maafkan Koruptor
Telah dibaca 63 kali
Jadwal Lengkap Misa Natal 2024 di Gereja Katolik Yogyakarta
Telah dibaca 42 kali

Advertisement

Advertisement

Dua prajurit wanita Tentara Negara Persatuan WA saat menari dalam sebuah acara di Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar pada 1 Oktober 2016. Kelompok Wa merupakan pemberontak yang paling kuat di Myanmar. (Reuters/Soe Zeya Tun)

Sejumlah warga mengenakan baju tradisional dalam sebuah festival di Pansang, wilayah pemberontak Wa di Myanmar pada 3 Oktober 2016. Kaum pemberontak bertekad mendirikan negara yang sah. (Reuters/Soe Zeya Tun)

Seorang guru mengajarkan pelajaran bahasa Cina di sekolah di Namtit, kawasan pemberontak Wa di Myanmar pada 30 November 2016. Pada 2013 lalu, jumlah anggota Tentara Negara Persatuan WA mencapai lebih dari 30.000. (Reuters/Soe Zeya Tun)