Berita Patrialis Akbar Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 11

Surat pengunduran diri itu menyusul setelah Patrialis Akbar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Fenomena Tren Pemimpin Militer Dominasi Politik Asia Tenggara, Ada Apa?
Tingkatkan Pelayanan, Wuling Gelar Final Aftersales Skill Contest 2024
Telah dibaca 0 kali
Tips Agar Persalinan Lancar dan Tidak Sakit, Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil
Telah dibaca 0 kali
Tips Memilih Jam Tangan Pria: Panduan Lengkap untuk Tampil Maksimal
Telah dibaca 0 kali
Apa Itu Double Cleansing: Panduan Lengkap Membersihkan Wajah Dua Tahap
Telah dibaca 0 kali
Apa Itu Contract Farming: Sistem Kemitraan Pertanian yang Menjanjikan
Telah dibaca 0 kali
Pemilik Rumah Ini Pakai Kloset Jongkok untuk Shower Kamar Mandi, Jadi Ide Absurd
Telah dibaca 0 kali
Profil Paslon Pilgub Jawa Tengah 2024, Berikut Latar Belakang Pendidikannya
Telah dibaca 0 kali
Nyaris Gabung Manchester United, Robert Lewandowski Ungkap Alasan Batal Berlabuh di Old Trafford
Telah dibaca 0 kali
Ririe Fairus Buka Pintu Maaf untuk Nissa Sabyan, Ngaku Sudah Lupa Rasanya Disakiti dan Dikhianati
Telah dibaca 0 kali
Masa Tenang Pilkada Jadi Tahapan Krusial, Bawaslu Awasi Ketat Sebaran Hoaks
Telah dibaca 0 kali
Kisah Mahasiswa Timur Raih Beasiswa Eramet untuk Bangun Daerah
Telah dibaca 0 kali
Fokus Pagi : Luapan Air Kali Krukut Merendam Jalan dan Permukiman di Kawasan Cilandak
Telah dibaca 0 kali
Awal Wulan Kapitu, Kaldera Tengger Bromo Ditutup Sementara
Telah dibaca 0 kali
Tips Membeli HP Baru Sesuai Budget: Pahami Pertimbangan Pentingnya
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Presiden Jokowi usai memberikan keterangan pers mengenai kuota haji di Istana Merdeka, Rabu (11/1). Kuota Haji 2017 mendapatkan kenaikan sebesar 10.000, yang sebelumnya 211.000 kuota menjadi 221.000 kuota. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Istri Patrialis Akbar, mengunjungi suaminya di rumah tahanan (rutan) KPK. Usai berkunjung, tak ada kata yang keluar dari mulut wanita berhijab ini.

Mahfud MD (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberi keterangan usai menyambut kedatangan 500 ekor sapi asal NTT yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah usai memberi keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12). Setelah Taufiqurahman ditetapkan sebagai tersangka, KPK melakukan penggeledahan beberapa tempat di Nganjuk dan Jombang. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Istri Hakim MK Patrialis Akbar, Sufriyeni (kiri) saat menuju ruang tahanan KPK, Jakarta, Senin (30/1). Kedatangannya untuk menjenguk Patrialis Akbar yang ditahan sebagai tersangka dugaan penerima suap uji materi UU. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Istri Hakim MK Patrialis Akbar, Sufriyeni (kiri) menutup wajah saat menuju ruang tahanan KPK, Jakarta, Senin (30/1). Patrialis Akbar menjadi tersangka dugaan penerima suap uji materi UU peternakan dan Kesehatan Hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Istri Hakim MK Patrialis Akbar, Sufriyeni (kiri) menutup wajah saat menuju ruang tahanan KPK, Jakarta, Senin (30/1). Patrialis Akbar menjadi tersangka dugaan penerima suap uji materi UU peternakan dan Kesehatan Hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Istri Hakim MK Patrialis Akbar, Sufriyeni (kiri) saat menuju ruang tahanan KPK, Jakarta, Senin (30/1). Kedatangannya untuk menjenguk Patrialis Akbar yang ditahan sebagai tersangka dugaan penerima suap uji materi UU. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua MK Arief Hidayat memberikan keterangan terkait penangkapan hakim konstitusi di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/1). Ketua MK meminta maaf kepada masyarakat atas ulah oknum hakim MK yang terjerat operasi tangkap tangan KPK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mahkamah Konstitusi (MK) menanggapi kabar penangkapan hakim konstitusiPatrialis Akbar oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Patrialis Akbar

Menkum HAM baru Yosanna Laoly (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua Mahkamah Konstitusi ke-4, Hamdan Zoelva, mengaku terkejut dengan penangkapan Hakim MK Patrialis Akbar oleh KPK. Dia meminta agar MK memberi akses kepada KPK dalam mengusut kasus tersebut.

Dalam pembacaan refleksi akhir tahun pada Senin 23 Des 2013 Ketua MK Hamdan Zoelva mengakui kinerja MK selama lebih kurang 10 tahun rusak karena peristiwa tertangkapnya Akil Muchtar (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar (tengah) memberi keterangan saat keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/1). Patrialis diduga menerima suap uji materi undang-undang tentang peternakan dan kesehatan hewan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Basuki Hariman menjawab pertanyaan jelang meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan terkait penyuapan Hakim MK, Patrialis Akbar, Jakarta, Jumat (27/1). Basuki diduga memberi suap USD 20 ribu dan SGD 200 ribu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

7
8
9
10
11
12
13
14
15