Berita Pemilu Myanmar Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 1

Junta militer Myanmar berencana melakukan sensus penduduk pada tanggal 1-15 Oktober 2024.

01:47
Global
VIDEO: Dua Politikus Muslim Rebut Kursi Parlemen Myanmar

Shin Tae-Yong Peringatkan Timnas Indonesia untuk Fokus dan Nikmati Pertandingan Lawan Jepang, Dilarang Keras Overthinking
KKP Ajak UMKM Jadi Pilar Ekonomi Sirkular untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Telah dibaca 0 kali
Beredar Video Jokowi Sebut Saya Ridwan Kamil, Ini Respons RK
Telah dibaca 0 kali
Antisipasi Skema Parkir Bus Timnas Indonesia, Hajime Moriyasu Sebut Jepang Sudah Siapkan Taktik Khusus
Telah dibaca 0 kali
Klasemen Timnas Indonesia Paling Bawah Usai China Kalahkan Bahrain, Skuad Garuda Makin Terhimpit
Telah dibaca 0 kali
Akhirnya Harga Emas Antam Naik Lagi, Simak Rinciannya di 15 November 2024
Telah dibaca 0 kali
50 Kata-Kata Lucu Tentang Durian, Bikin Ngakak Sekaligus Ngiler!
Telah dibaca 0 kali
Bius Lokal Adalah Teknik Anestesi yang Aman dan Efektif untuk Prosedur Medis Minor
Telah dibaca 0 kali
Menemukan Burung Gemek Menurut Primbon: Pertanda dan Makna Spiritual
Telah dibaca 0 kali
5 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Mencegah Demensia
Telah dibaca 0 kali
Infografis Timnas Indonesia Vs Jepang di Stadion Utama GBK dan Head to Head Keduanya
Telah dibaca 0 kali
Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Kontroversial, Tersandung Skandal Obat Terlarang hingga Pelanggaran Etika
Telah dibaca 0 kali
Dibawa ke Hotel dan Dipaksa Minum Miras, Gadis Manado Diperkosa Tiga Pria
Telah dibaca 0 kali
Tragis, Bayi Panda Merah Langka Mati Diduga Stres karena Suara Kembang Api
Telah dibaca 0 kali
Doa Mandi Air Garam, Tuntunan Lengkap Sesuai Syariat Islam
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Pasukan keamanan telah membunuh 840 orang sejak kudeta, menurut angka dari aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta mengatakan sekitar 300 orang telah tewas. (AFP/STR)

Pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon (3/6/2021). Pasukan keamanan telah membunuh 840 orang sejak kudeta, menurut angka dari aktivis yang dikutip oleh PBB. Junta mengatakan sekitar 300 orang telah tewas. (AFP/STR)

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato nasional terkait Rohingya di Naypyidaw (19/9). Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Myanmar tidak lari dari tanggung jawab. (AFP Photo/Ye Aung Thu)

THUMBNAIL MYANMAR

Para petugas Komisi Pemilihan Umum menghitung suara dalam pemilu multipartai di sebuah tempat pemungutan suara di Yangon, Myanmar, pada 8 November 2020. Myanmar sukses menyelesaikan pemungutan suara pemilu multipartai di seluruh negara tersebut pada Minggu (8/11) sore. (Xinhua/U Aung)

Seorang petugas Komisi Pemilihan Umum memperlihatkan surat suara dalam proses penghitungan pemilu multipartai di sebuah tempat pemungutan suara di Yangon, 8 November 2020. Myanmar sukses menyelesaikan pemungutan suara pemilu multipartai di seluruh negara tersebut pada Minggu (8/11). (Xinhua/U Aung)

Para petugas Komisi Pemilihan Umum menghitung suara dalam pemilu multipartai di sebuah tempat pemungutan suara di Yangon, Myanmar, pada 8 November 2020. Myanmar sukses menyelesaikan pemungutan suara pemilu multipartai di seluruh negara tersebut pada Minggu (8/11) sore. (Xinhua/U Aung)

Para petugas Komisi Pemilihan Umum menghitung suara dalam pemilu multipartai di sebuah tempat pemungutan suara di Yangon, Myanmar, pada 8 November 2020. Myanmar sukses menyelesaikan pemungutan suara pemilu multipartai di seluruh negara tersebut pada Minggu (8/11) sore. (Xinhua/U Aung)

Pendukung partai National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi mengibarkan bendera partai dan bersorak-sorai dari truk saat kampanye pemilihan umum bulan depan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (21/10/2020). (AP Photo/Aung Shine Oo)

Pendukung partai National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi berkonvoi dengan truk saat kampanye pemilihan umum bulan depan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (21/10/2020). (AP Photo/Aung Shine Oo)

Pendukung partai National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi menari dan bersorak di truk saat kampanye pemilihan umum bulan depan di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (21/10/2020). (AP Photo/Aung Shine Oo)

Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan pidato tahunan di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Seorang pendukung Suu Kyi. (Reuters)

Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing. (news.yahoo.com)

Para pendukung Liga Nasional Demokrasi (LND) saat meramaikan kampanye yang dilakukan Naing Nan Lynn di Yangon, Myanmar, Rabu (4/11/2015). Anggota oposisi Myanmar ini diserang saat melakukan kampanye. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Aung San Suu Kyi menyerahkan dokumen pencalonannya sebagai Presiden di kantor Komisi Pemilihan Thanlyin (29/7/2015). Myanmar akan melakukan pemilu pertama kalinya setelah 25 tahun keran demokrasi ditutup. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Pemimpin demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi menerima bunga dari pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai Presiden di kantor Komisi Pemilihan Thanlyin (29/7/2015). Myanmar akan mengadakan pemilu pertama pada 8 November 2015. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Ilustrasi Kecelakaan Motor

Pemimpin demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi menerima bunga dari pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai Presiden di kantor Komisi Pemilihan Thanlyin (29/7/2015). Myanmar akan mengadakan pemilu pertama pada 8 November 2015. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Pemungutan Suara Pemilu Myanmar Berjalan Lancar (Reuters)

Rakyat Myanmar 'Berdebar' Menantikan Hasil Pemungutan Suara (Reuters)

Pemungutan Suara Pemilu Myanmar Berjalan Lancar (Reuters)

Rakyat Myanmar Akhirnya Menggelar Pemilu Setelah 25 Tahun. Pengamat Uni Eropa dan Surat Suara Pemilu Myanmar (Reuters)

Aung San Suu Kyi menyerahkan dokumen pencalonannya sebagai Presiden di kantor Komisi Pemilihan Thanlyin (29/7/2015). Myanmar akan melakukan pemilu pertama kalinya setelah 25 tahun keran demokrasi ditutup. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Aung San Suu Kyi. (CNN)

1
2