Berita Penyanderaan Sydney Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan di negaranya terkait penyanderaan di Sydney.

Pilot Susi Air Kapten Philip Menangis saat Video Call dengan Keluarga Usai Bebas dari KKB
Tanggapan Jokowi Jika PDIP Masuk Kabinet Prabowo
Telah dibaca 0 kali
Naskah Lontar Sritanjung Resmi Jadi Ingatan Kolektif Nasional
Telah dibaca 0 kali
Ustaz di Rokan Hulu Diminta Cegah Paham Radikal Ingin Ganggu Pilkada
Telah dibaca 0 kali
Metode Ajaib dalam Berdoa Tanpa Doa ala Ustadz Hanan Attaki
Telah dibaca 0 kali
PON XXI Aceh-Sumut 2024 Aman dan Kondusif, Berkat Pengamanan Maksimal
Telah dibaca 0 kali
Relawan Garnisun 08 Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Ada Pendukung Anies-Sandi
Telah dibaca 0 kali
Pilkada Mimika, 3 Paslon Mendaftar, 1 Calon Masih Dimasalahkan
Telah dibaca 0 kali
SKP Presiden Grace Natalie Gelar Dialog 'Kekerasan Berbasis Gender Online'
Telah dibaca 7 kali
Pilot Susi Air Dibebaskan dari KKB, Jokowi: Saya Apresiasi TNI-Polri
Telah dibaca 7 kali
Melihat Gerak Rupiah Usai The Fed Pangkas Suku Bunga, Bakal Perkasa Terus?
Telah dibaca 7 kali
Kotak Kosong Berpotensi Muncul Saat Pilkada 2024, Simak Faktanya
Telah dibaca 7 kali
6 Tips Menggombali Cowok dengan Kreatif, Dijamin Bikin Dia Terkesan dan Terbayang-Bayang
Telah dibaca 14 kali
Ridwan Kamil Tak Pusing soal Nomor Pilkada Jakarta: Saya Tidak Ada Cocoklogi
Telah dibaca 7 kali
Indodax Sempat Kena Retas, Investor Kripto Harus Apa?
Telah dibaca 77 kali

Advertisement

Advertisement

Sejumlah orang berdiri di balik pembatas tumpukan bunga di dekat Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)

Paula Zatpi, warga Melbourne, Australia mengatakan keberadaan umat Muslim di kota-kota besar sudah diterima dengan baik. (Liputan6.com/Adanti Pradita)

Ryamizard Ryacudu (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sejumlah orang berdiri di balik pembatas tumpukan bunga di dekat Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)

Seorang wanita bereaksi usai meletakkan bunga sebagai penghormatan bagi korban penyanderaan di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). Tiga orang tewas dan empat terluka dalam penyanderaan yang terjadi selama lebih dari 16 jam. (REUTERS/Jason Reed)

Sejumlah kaum muslim berdoa di dekat tumpukan karangan bunga untuk menghormati korban tewas dalam penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)

Polisi bersenjata lengkap membantu tim medis mengevakuasi para korban sandera yang terluka menjauh dari Kafe Lindt, Sydney (16/12/2014). Lebih dari 16 jam beberapa orang menjadi korban penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt. (REUTERS/David Gray)

Salah seorang sandera wanita lari dari Kafe Lindt, Martin Place, Sydney, ke arah petugas polisi bersenjata, Senin (15/12/2014). (REUTERS/Jason Reed)

Situasi di sekitar lokasi penyanderaan di The Lindt Chocolate Cafe, Sydney, tampak dipenuhi warga, Senin (15/12/2014). (Istimewa)

Sejumlah petugas terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi penyanderaan di The Lindt Chocolate Cafe, Sydney, Senin (15/12/2014). (Istimewa)

Sebuah mobil polisi menutup jalan di sekitar lokasi penyanderaan di The Lindt Chocolate Cafe, Sydney, Senin (15/12/2014). (Istimewa)

Seorang sandera berlari ke arah polisi setelah berhasil keluar dari Kafe Lindt, Martin Place, Sydney, Senin (15/12/2014). (REUTERS/Jason Reed)

Seorang karyawan yang memakai celemek berlari keluar dari Kafe Lindt, Martin Place, Sydney, Senin (15/12/2014). (REUTERS/Jason Reed)

Salah seorang sandera wanita lari dari Kafe Lindt, Martin Place, Sydney, ke arah petugas polisi bersenjata, Senin (15/12/2014). (REUTERS/Jason Reed)

The Lindt chocolate cafe Martin Place kini tengah dikepung polisi. Sementara sejumlah orang di dalamnya dikabarkan disandera pelaku.