Informasi Perusahaan
- TentangPT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi yang merupakan anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk. Perusahaan ini memproduksi lebih dari 284 macam obat, sebagian besar diantaranya adalah hasil pengembangan sendiri (non-lisensi) yang diklasifikasi dalam kelompok produk etikal, generic, OTC, dan Agromed.
Luncurkan Obat Pencegahan Covid-19
PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan anak usaha PT Kimia Farma Tbk, meluncurkan dua produk baru yang terkait dengan pencegahan Covid-19.
Keduanya, yakni vitamin D3 1000 IU (dengan merek Pehavit) serta vitamin C non-acid dosis tinggi setara dengan 500 mg yang aman untuk lambung, sehingga nyaman dikonsumsi bagi penderita dengan gangguan asam lambung.
Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan bahwa pihaknya meluncurkan dua produk tersebut sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19 yang kini kasusnya mengalami peningkatan di beberapa Provinsi secara signifikan.
“Bertepatan dengan pertambahan usia ke-67 Phapros ini, Kami sebagai bagian dari keluarga besar Holding BUMN Farmasi berupaya untuk mendukung penekanan angka kasus Covid-19 secara Nasional, melalui peluncurkan dua produk baru untuk membantu meningkatkan imunitas masyarakat saat ini, sehingga diharapkan ke depannya laju penularan Covid-19 akan mulai mengalami penurunan” ujar pria yang akrab disapa Hadi ini, Senin (21/6/2021).
Ia menambahkan bahwa peluncuran produk baru tersebut juga merupakan implementasi strategi pergeseran portofolio produk akibat adanya pandemi Covid-19.
“Mobilitas masyarakat sangat terbatas, sehingga untuk tetap bertahan kami tidak boleh hanya mengandalkan sektor perjalanan dengan produk pareto yaitu Antimo, tapi juga beradaptasi dengan berinovasi mengembangkan produk-produk yang terkait dengan pencegahan maupun pengobatan Covid-19,” tambahnya.
Jajaki Pasar Afrika dan Amerika Selatan
Anak usaha PT Kimia Farma, PT Phapros, Tbk berencana untuk masuk ke pasar Afrika dan Amerika Selatan. Selain itu, produsen farmasi ini juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 862,75 juta lembar saham baru dalam simpanan (portepel) atau setara dengan 28,76 persen dari modal dasar perseroan.
Hal tersebut merupakan salah satu hasil dari Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar kemarin. Agenda lain yang dibahas dalam RUPSLB tersebut yaiitu perubahan anggaran dasar, penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) serta perubahan susunan pengurus perseroan.
“Dana yang diperoleh, nantinya akan digunakan Phapros untuk pengembangan bisnisorganik maupun anorganik. Seperti penambahan portofolio produk, investasi operasionalperusahaan, pelaksanaan akuisisi, serta menambah modal kerja,” ujar Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Dalam rencana jangka panjang perseroan, Phapros berencana menjalin kerjasama strategisdengan pihak luar negeri dalam pengembangan alat kesehatan berteknologi tinggi. Selain itu juga pengembangan produk biologi, seperti produk antiaging yang merupakan hilirisasi kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Di sisi ekspor, Phapros juga berencana melebarkan sayapnya hingga ke Amerika Selatan dan Afrika. Pada 2019, Phapros berharap bisa tumbuh double digit baik dari sisi penjualan maupun laba.
Hingga semester I 2019 ini, kinerja Phapros terus tumbuh dibandingkanperiode yang sama tahun lalu, di mana penjualan meningkat di atas 35 persen dari yangs emula di kisaran angka Rp 400 miliar pada semester I 2018, kini naik menjadi lebih dariRp 550 miliar.
Di sisi lain, Perseroan mencatatkan EBITDA dengan pertumbuhan di atas 25 persen dari periode yang sama tahun lalu.