Pengertian
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi virus yang disebarkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Meski hampir 99% rabies terjadi karena anjing, namun sebenarnya bukan hanya anjing saja yang dapat menyebarkan virus ini. Hewan lain yang juga kerap mengidap virus rabies adalah hewan liar seperti rakun, serigala, sigung, musang, kelelawar, rubah, dan kucing.
Penyakit ini jarang terjadi, namun akan menyebabkan infeksi yang serius. Virus akan menyerang sistem saraf dan otak. Gejala akut dari rabies hanya seperti flu dan berlangsung selama 2–10 hari. Setelah gejala klinis muncul, rabies akan menjadi penyakit fatal.
Pencegahan penyakit ini penting untuk dilakukan. Vaksin rabies harus segera diberikan ketika peristiwa gigitan anjing atau hewan lainnya terjadi. Hingga sekarang hanya 10 kasus sembuh dari pasien rabies dan hanya dua kasus yang tidak memiliki riwayat vaksin.
Penyebab
Penyakit rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini hanya dapat ditularkan melalui air liur dan otak atau jaringan sistem saraf lainnya. Ketika terdapat kontak dengan hal tersebut, Anda dapat tertular oleh virus ini.
Anda dapat tertular melalui gigitan atau cakaran oleh hewan liat tersebut. Pada kasus yang cukup jarang, hewan terinfeksi yang menjilat luka Anda juga dapat menularkan penyakit rabies. Perlu diingat bahwa rabies tidak ditularkan melalui darah (luka pada kulit) atau orang ke orang.
Diagnosis
Dokter dapat menentukan diagnosis rabies dari riwayat, gejala, dan pemeriksaan fisik. Sedangkan untuk mencari virus rabies dapat dilakukan melalui pemeriksaan direct flourescent antibody (DFA) pada jaringan otak hewan.
Sedangkan pada manusia, beberapa tes harus dilakukan sebelum pasien meninggal. Sampel air liur, serum darah, cairan tulang belakang, dan biopsi dari akar rambut kulit leher diperlukan. Air liur diperiksa untuk menemukan adanya virus rabies. Antibodi terhadap virus rabies dapat ditemukan pada serum darah dan cairan tulang belakang. Sampel akar rambut untuk diperiksa apakah terdapat antigen virus rabies.
Gejala Â
Masa inkubasi (tidak ada gejala infeksi) dari virus rabies biasanya berlangsung dari 1–3 bulan. Meski demikian, dapat juga bervariasi dari 1 minggu hingga 1 tahun. Gejala pertama dan awal dari rabies adalah seperti flu yaitu demam, nyeri kepala, dan kelemahan atau rasa tidak enak secara umum. Gejala ini dapat berlangsung hingga beberapa hari.
Gejala lain yang akan timbul beberapa hari setelahnya meliputi:
- Rasa tidak nyaman, gatal atau menusuk pada luka gigitan
- Kecemasan
- Kebingungan
- Agitasi
- Penurunan kesadaran
- Perilaku tidak normal
- Halusinasi (mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata)
- Memproduksi banyak air liur atau mulut berbusa
- Spasme atau kekakuan otot
- Sulit bernafas dan menelan
- Tidak dapat bergerak (paralisis)
- Insomnia atau sulit tidur
- Disfungsi otak
Pengobatan
Penyakit rabies adalah penyakit fatal yang jangan ditunda pengobatannya. Segera mencuci luka gigitan untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi. Â Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama beberapa menit. Setelah itu, berkonsultasilah ke dokter untuk perawatan luka dan vaksin rabies dalam hitungan beberapa jam setelah digigit hewan liar tersebut.
Vaksin rabies tidak hanya dilakukan dalam satu kali suntik. Dosis tambahan perlu diberikan lagi pada hari ke 3, 7, dan 14. Selain itu, vaksin tetanus juga mungkin diperlukan jika Anda sudah tidak pernah divaksin dalam waktu 10 tahun. Vaksin tersebut akan disuntikkan pada tangan.
Apabila gejala rabies sudah muncul, sebagian besar penyakit rabies akan menjadi fatal. Pengobatan selanjutnya hanya untuk membantu penderita merasa nyaman.
Pencegahan
Mencegah penyakit rabies dapat dilakukan dengan menghindari kontaminasi air liur hewan liar, melakukan vaksin pada anjing, atau pada manusia. Hindari hewan yang tidak jelas riwayat vaksin rabiesnya atau hewan liar. Tidak semua hewan yang terinfeksi virus ini seperti anjing gila. Beberapa hewan justru berperilaku normal. Hindari juga menyentuh hewan liar yang sudah mati. Jagalah anak-anak Anda karena mereka tidak mengerti bahaya hewan liar.
Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Memberikan vaksin pada anjing adalah strategi yang paling hemat biaya. Vaksin pada manusia biasanya dilakukan pada orang yang memiliki pekerjaan risiko tinggi akan rabies. Contohnya, pekerja laboratorium yang menangani virus rabies atau penjaga hewan gila, orang yang akan berlibur ke gunung.