Informasi Umum
- PengertianRamadan merupakan bulan kesembilan di tahun Hijriyah. Pada bulan ini, seluruh umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa.
Cara Mengontrol Emosi
1. Berwudhu
Cara mengontrol emosi saat puasa yang pertama adalah dengan berwudhu. Basahi wajah dan bagian tubuh dengan air wudhu. Hal ini terbukti cukup efektif dalam meredakan amarah yang sedang meledak-ledak. Rasa segar dari basuhan air wudhu tersebut seakan menyadarkan diri kita untuk lebih sabar dan dapat menghadapi masalah tersebut dengan lebih tenang. Bahkan cara ini juga telah mengikuti anjuran dari Nabi Muhammad SAW seperti berikut ini.
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”
Jadi, apabila emosi sudah mulai memuncuk, akan lebih baik jika segera mengambil air wudhu agar emosi tersebut mereda.
2. Berdzikir
Selanjutnya, cara mengontrol emosi saat puasa adalah apabila Anda telah berwudhu dan merasa masih terdapat sisa-sisa dari amarah yang ada di dalam tubuh, maka berdzikir adalah cara yang bisa Anda lakukan selanjutnya. Dengan berdzikir, diri kita akan semakin mengingat akan kuasa Allah, dan akhirnya akan semakin membuat hati kita menjadi lebih tenang dan lembut dalam menghadapi masalah. Keutamaan berdzikir tersebut juga telah di sampaikan melalui Firman Allah dalam Al-Quran surat ar-Ra’du ayat 28:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du: 28).
Jika ditafsirkan lebih dalam, maka maksud dari ayat tersebut yaitu tentang orang-orang yang Allah beri petunjuk merupakan orang yang beriman. Dengan mengingat Allah melalui cara bertasbih dan bertahmid serta membaca dan mendengar Al-Quran, hati orang beriman akan terasa tenang. Maka, sebagai umat Islam kita perlu mengingat, ketenangan hati akan terwujud dengan mengingat Allah.
3. Lebih Baik Diam
Memang, biasanya dalam menyelesaikan suatu masalah lebih baik dilakukan dengan sebuah percakapan. Akan tetapi, berbicara di sini perlu dilakukan dengan kepala dingin dan perasaan yang tenang. Sebab, saat Anda berbicara dalam kondisi emosi justru akan membuat keadaan menjadi lebih panas dan semakin memburuk.
Dari Ibnu Abbaas dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu)."
Oleh sebab itu, apabila Anda sedang dalam keadaan emosi yang hampir memuncuk, ada baiknya tidak banyak berbicara dahulu atau lebih baik diam. Tunggu hingga Anda merasa tenang dan siap untuk membahas sebuah masalah dengan kepala dingin. Tentunya, agar hasil pembicaraan tersebut tercipta solusi yang sama-sama menguntungkan.
4. Membaca AL-Qur’an
Cara yang dapat dikatakan paling ampuh dalam meredakan emosi terutama saat puasa, yaitu dengan membaca Al-Qur’an. Kitab suci ini memiliki beberapa nama, salah satu nama lain dari Al-Qur’an adalah Asy Syifa yang memiliki arti obat penyembuh. Sebab sesungguhnya emosi adalah sebuah penyakit hati. Dan, dengan membaca Al-Qur’an, maka keadaan hati yang panas akan menjadi sejuk dan tentu akan melancarkan ibadah puasa kita.
5. Ubah Posisi Tubuh
Cara mengontrol emosi saat puasa yang berikutnya adalah mengubah posisi tubuh kita. Apabila Anda sedang merasa marah dengan posisi sedang berdiri, maka ada baiknya Anda merubah posisi tubuh Anda dengan duduk. Dan, apabila Anda marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring."
6. Tarik Napas Dalam-Dalam
Ketika kita mulai merasa emosi dan kesal terhadap sesuatu, kita bisa mengontrol rasa amarah tersebut dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung, dan keluarkan secara perlahan lewat mulut. Brad Bushman, PhD, seorang profesor komunikasi di The Ohio State University yang mempelajari kemarahan, agresi, dan kekerasan mengatakan bahwa menarik napas dalam-dalam dapat mengurangi gejolak psikologis. Secara khusus, hal ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan menjaga pikiran kita tetap fokus pada hal lain di luar sumber stres atau yang membuat kita kesal.
Bacaan Doa Nuzulul Quran
Malam Nuzulul Qur’an merupakan malam di mana pertama kali kitab suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Malam tersebut jatuh pada malam ke-17 Ramadhan.
Paling utama dari bacaan doa malam Nuzulul Qur’an adalah doa agar mendapat syafaat dari Al-Qur’an. Kemudian doa memohon ampunan untuk kedua orang tua dan memohon ampunan untuk diri sendiri.
Ini bacaan doa malam Nuzulul Qur’an yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an dengan Memohon Syafaat
Allaahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur aan, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur aan, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur aan, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur aan, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur aan.
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
"Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Qur’an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Qur’an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Qur’an, selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Qur’an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al-Qur’an."
2. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an dengan Memohon Ampunan untuk Kedua Orang Tua
Allahummagfir Lii Wa Liwaalidayya Arhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tua ku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku semenjak kecil.”
3. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an dengan Memohon Ampunan untuk Diri Sendiri
Allahumma Innaka 'aufuwwun Tuhibbul 'Afwa fa'fu'anni
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.”
4. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an dengan Memohon Rahmat dan Kebaikan
Allahumma inni as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘aza-ima maghfiratika was slaamata min kulli itsmin wal ghaniimata min kulli birrin wal fauza bil jannati wan najaata minan naari.
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu atas terpenuhinya rahmat-Mu, kepastian ampunan-Mu, selamat dari segala dosa, memperoleh segala kebaikan, serta keberuntungan mendapatkan surga, dan selamat dari api neraka.” (HR. At-Tirmidzi)
5. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an Agar Mudah Bersyukur
Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlih li fii dzurriyyatii inni tubtu ilaika wainni minal muslimiina.
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
“Ya Tuhanku berilah aku petunjuk supaya tetap mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaf ayat 15)
6. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an dengan Memohon Keluasan Rahmat
Rabbanaaa wasi’ta kulla syai’in rahmatan wa ‘ilman faghfirliladziina taabu wattaba’u sabiilaka waqihim ‘adzaabal-jahiim. Rabbanaa wa adkhilhum jannat ‘adn, allatii wa’adtahum waman sahalaha min aabaahim wa azwaajihim wa dzurriyyaatihim innaka antal-’azizul hakum. Waqihimus-sayyiat, wa man taqi sayyi’at yaumaidzin faqad rahimtah. Wa dzalika huwal fauzul-’azhim.
Arti bacaan doa malam Nuzulul Qur’an:
“Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta periharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, masukkanlan mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang saleh diantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan periharalah mereka dari balasan kejahatan. Sebab orang–orang yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, sungguh telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar.” (Al-Mu’min ayat 7-9)