Informasi Pribadi
- NamaFerene Raymond Sahetapy
- Tempat LahirDonggala, Indonesia
- Tanggal Lahir1 Januari 1957
- KebangsaanIndonesia
- PekerjaanAktor
- AgamaIslam
- PasanganDewi Yull (1981 - 2004) (bercerai) dan Sri Respatini Kusumastuti (2004 - sekarang)
- AnakAlmh. Giscka Puteri Agustina Sahetapy, Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy / Panji Surya Putra, Mohammad Raya
- Tahun Aktif1977 - sekarang
Ray Sahetapy merupakan seorang aktor yang berasal dari Indonesia. Ia lahir di Donggala, Indonesia pada 1 Januari 1957. Sewaktu kecil ia tinggal di Panti Asuhan Yatim Warga Indonesia dan bercita-cita menjadi seorang aktor. Oleh karena itu, untuk mengejar mimpinya, ia meneruskan studi di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1977. Ia menyelesaikan studinya di tahun 1988. Ia menjajal film pertamanya yang berjudul Majalah Gadis. Film tersebut disutradarai oleh Nya' Abbas Akup. Dari penggarapan film pertamanya itu, Ray Sahetapy bertemu dengan Dewi Yull. Ia akhirnya menikahi Dewi Yull pada 16 Juni 1981. Pernikahan Ray dan Dewi tidak mendapat restu dari orang tua Dewi Yull. Pernikahan tersebut bertahan selama 23 tahun. Kemudian Ray bercerai dengan Dewi Yull dan pada tahun 2004 dan Ray menikahi Sri Respatini
Kusumastuti.
Dalam karir filmnya, Ray pernah masuk nominasi aktor terbaik Festival Film Indonesia tahun 1989 melalui film Noesa Penida (1988) garapan Galeb Husen. Setelah itu, Ray sempat dinominasikan lagi pada ajang yang sama sebanyak tujuh kali. Sampai sekarang Ray tercatat telah membintangi lebih dari 70 film. Ray juga pernah membuat sanggar teater. Lewat sanggarnya tersebut, Ray sempat membuat geger karena membuat gagasan mengubah nama Republik Indonesia menjadi Republik Nusantara. Selain itu, Ray tercatat sebagai salah satu pengurus Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Bangga Bintangi Film Mimpi Anak Pulau
Ray Sahetapy membintangi film berjudul Mimpi Anak Pulau yang disutradarai Kiki Nursiwan. Mimpi Anak Pulau berlatar belakang kisah nyata seorang Gani Lasa, anak pulau yang miskin namun punya tekad kuat untuk sekolah dan akhirnya menjadi orang sukses. Selain Ray Sahetapy, film yang diproduksi oleh dua rumah produksi Nadienne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta ini juga dibintangi oleh Ananda Lontoh, Herdin Hidayat dan bintang cilik Daffa Permana.
Juga dibintangi oleh dua aktor asal Malaysia, Dato Tamimi dan Mardiana Alwi."Mimpi Anak Pulau berbeda dengan film saya sebelumnya. Film ini menceritakan tentang anak pulau Batam yang berjuang untuk mengubah kehidupan dengan pendidikan. Jadi film ini sangat nusantara, kekuatannya bisa jadi inspirasi," kata Ray saat dihubungi via telpon, baru-baru ini.
Sutradara Film Captain America Anggap Ray Sahetapy Terlalu Hebat
Ray Sahetapy menjadi salah satu pemain dalam film Captain America: Civil War. Namun pasca pemutaran perdana film ini di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Ray Sahetapy dikabarkan gagal tampil di film besutan Joe Russo itu. Padahal, Ray Sahetapy sendiri mengatakan ia telah mengikuti proses syuting dengan tim Captain America: Civil War. Sayangnya, adegan yang dilakukan Ray Sahetapy terpaksa dipotong.
"Aku tahu aktor dari Indonesia itu, Ray Sahetapy. Aku dengar dia terkenal di sana. Aku tahu alasannya. Dia memang aktor yang hebat, aku melihat aktingnya. Dia sangat bagus," ujar Joe Russo saat sesi wawancara terbatas dengan beberapa media se-Asia. Joe Russo menyebut ia telah menyaksikan sendiri akting Ray Sahetapy yang sangat menjiwai karakternya. Hanya saja, totalitas aktingnya tersebut malah jadi menutupi karakter antagonis utama Captain America: Civil War. Padahal di film itu, Joe Russo ingin memperkenalkan karakter antagonis baru tersebut. Joe Russo menambahkan, "Akting Ray Sahetapy yang hebat membuat karakternya menonjol. Jadi, musuh Captain America dan Iron Man justru tak terlihat. Akhirnya, kami terpaksa memotong adegannya." Joe Russo meminta maaf karena tak bisa menampilkan karakter yang diperankan Ray Sahetapy.s