Informasi Umum
- PengertianPerombakan kabinet adalah suatu peristiwa di mana kepala pemerintahan memutar atau mengganti komposisi menteri dalam kabinetnya. Biasanya perombakan kabinet dilakukan dengan memindahkan seorang menteri dari satu posisi ke posisi yang lain.
Prabowo Subianto
Berita Terkini
Lihat Semua2 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Ini Segera Dikenakan Tarif, Siap-Siap!
Telah dibaca 0 kaliKecam Kembalinya Operasi Militer Israel di Gaza, Warga Iran Turun ke Jalan
Telah dibaca 0 kaliCara Cek Pajak Motor Online 2025: Lewat Aplikasi, Website, atau SMS
Telah dibaca 0 kaliVIDEO: Gagal Bayar Pajak, Ribuan Warga di Sukabumi Kecewa
Telah dibaca 0 kaliPelatih Red Sparks: Megawati Hangestri Akan Dikenang dalam Sejarah V-League
Telah dibaca 0 kaliKemendag Siap Tinjau Ulang Aturan Impor di Permendag 8/2024
Telah dibaca 0 kaliPapan Reklame Roboh di Tol Dalam Kota, Lalin Sempat Tersendat
Telah dibaca 0 kali
Reshuffle biasanya digunakan untuk menjelaskan pergantian kabinet dalam pemerintahan. Namun, reshuffle juga bisa digunakan untuk penyusunan kembali setumpuk kartu.
Reshuffle kabinet adalah perombakan pos pejabat seperti para menteri. Pergantian para menteri ini bisa bersifat kecil-kecilan atau besar-besaran.
Tujuan Reshuffle Kabinet
1. Penyegaran dalam kabinet
Reshuffle betujuan untuk penyegaran dalam kabinet, biasanya sosok baru dan muda bakal dijadikan menteri, dan biasanya reshuffle seperti ini dilakukan oleh pemerintahan yang kurang populer.
2. Pergantian kebijakan
Jika kebijakan atau prioritas pemerintah berubah, biasanya reshuffle para menteri bakal dilakukan, untuk mengikuti perubahan tersebut.
3. Manajemen partai dan kabinet
Biasanya seorang presiden ataupun pemimpin bisa memberikan reward, membangun aliansi, dengan memberikan fraksi dalam partai menjadi menteri atau pejabat dalam pemerintahan.
4. Kinerja
Mengevaluasi kinerja menteri dalam pemerintahan adalah tujuan dari reshuffle kabinet. Menteri yang memiliki prestasi baik, bakal mendapat tanggung jawab yang besar.
5. Kejadian di luar kendali
Pemimpin bisa melakukan reshuffle kabinet jika ada situasi yang tidak bisa dikendalikan pemerintah, seperti menteri tiba-tiba sakit sehingga sang menteri tidak bisa bekerja, ataupun sang menteri meninggal dunia.