Pengertian
Sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi yang ditimbulkan oleh berbagai macam hal.
Nyeri muncul karena adanya gangguan yang mungkin terjadi pada struktur gigi, gusi, dan tulang alveolar sebagai jaringan penyangga gigi, dan saat pertumbuhan gigi.
Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis sakit gigi, dokter gigi perlu melakukan pemeriksaan secara langsung.
Tidak jarang untuk kepastian kondisi gigi, juga diperlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain berupa rontgen periapikal (foto gambaran gigi utuh mencakup beberapa gigi dari mahkota ke ujung akar hingga ke tulang rahang di sekitarnya) atau rontgen panoramik (foto yang memperlihatkan seluruh jaringan gigi).
Gejala
Meski sama-sama menimbulkan rasa nyeri, sakit gigi berbeda-beda meliputi beberapa gejala, seperti:
- Karies gigi, yang terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Karies email, kerusakan gigi yang mengenai lapisan enamel gigi, yaitu lapisan paling luar dan paling kuat berwarna translucent (transparan).
Gejala yang muncul bisa berupa rasa nyeri yang timbul ketika mengonsumsi makanan/ minuman bersuhu dingin atau panas, atau makanan yang manis. Setelah rangsang panas, dingin, atau manis hilang, rasa nyeripun langsung hilang.
- Karies dentin, merupakan kerusakan gigi yang sudah mengenai lapisan dentin, yaitu lapisan kedua di bawah enamel, berwarna kuning, dan lebih sensitif terhadap rangsangan.
Gejala yang muncul bila terkena rangsangan adalah rasa nyeri yang akan bertahan beberapa menit dan kemudian hilang. Pada umumnya akan terasa sakit bila area yang terganggu kemasukan makanan.
- Karies profunda, yaitu  kerusakan gigi yang sudah mencapai kamar pulpa. Kamar pulpa adalah rongga di dalam gigi yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limfe (pembuluh getah bening).
Apabila kerusakan sudah menembus kamar pulpa, maka akan timbul nyeri spontan, berdenyut (cenut-cenut), dan bisa mengganggu tidur malam.
- Abses gigi dan abses pada gusi, terjadi ketika gigi karies profunda tidak mendapatkan perawatan yang baik dan memadai, lalu mengalami infeksi. Biasanya akan tampak benjolan putih di gusi yang berisi nanah.
- Sindrom gigi retak (tooth cracked syndrome), yaitu gangguan berupa retak pada lapisan enamel dan dentin yang menimbulkan nyeri gigi saat mengunyah makanan.
- Gangguan pertumbuhan gigi bungsu, biasa disebut impaksi gigi bungsu. Gigi  bungsu yang pertumbuhannya terhalang oleh gigi tetangganya bisa menyebabkan peradangan di sekitar mahkota gigi bungsu yang disebut perikoronitis. Peradangan ini bisa menimbulkan rasa nyeri.
- Infeksi sisa akar gigi, terjadi bila sisa akar gigi mengalami infeksi. Gusi di sekitar akar gigi bisa mengalami peradangan dan menyebabkan rasa nyeri.
- Gigi sensitif, penyebab paling umum gigi sensitif adalah penurunan gusi sehingga sebagian akar gigi terpapar. Bila terkena rangsang dingin atau panas akan menyebabkan rasa ngilu.
Pengobatan
Untuk menangani sakit gigi biasanya tergantung pada jenis gangguan yang muncul. Misalnya untuk mengobati karies gigi, baik karies email maupun karies dentin, biasanya dokter akan melakukan penambalan gigi.
Sedangkan untuk karies dentin yang dalam, dengan dentin yang hanya tinggal selapis tipis, perlu dilakukan pulp caping terlebih dahulu. Pulp caping adalah pemberian lapisan yang mengandung calcium hidroksida di atas lapisan dentin tipis untuk merangsang pembentukan lapisan dentin yang baru. Setelah dua minggu, baru gigi dapat ditutup dengan tambalan permanen.
Sedangkan untuk menangani karies profunda, perlu dilakukan perawatan saluran akar gigi. Setelah perawatan akar gigi tuntas, baru dilakukan penambalan atau pembuatan mahkota tiruan.
Abses gigi dapat ditangani dengan pemberian resep antibiotik oleh dokter gigi. Setelah itu untuk mempertahankan gigi maka perlu dilakukan perawatan saluran akar gigi.
Penanganan sindroma gigi retak  sangat tergantung pada garis retak gigi. Bila garis retak hanya mencapai enamel dan dentin maka bisa dilakukan prosedur seperti pada tindakan penambalan. Bila garis retak mencapai kamar pulpa, maka bisa dilakukan perawatan saluran akar gigi.
Rasa nyeri saat pertumbuhan gigi bungsu dapat diatasi dengan cara menghilangkan peradangan gusi di sekitarnya dengan pemberian obat-obatan. Namun tidak jarang nyeri akan datang kembali. Â Oleh karena itu, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Bila memang dibutuhkan, dokter bisa menyarankan pengangkatan gigi bungsu untuk mencegah nyeri gigi datang kembali.
Sisa akar gigi yang terinfeksi dapat ditangani dengan pemberian resep obat anti radang. Setelah radang mereda, dapat dilakukan pencabutan sisa akar gigi tersebut.
Untuk menghilangkan nyeri gigi akibat gigi sensitif, harus diketahui dahulu penyebabnya. Nyeri gigi akibat terkikisnya akar gigi bisa diatasi dengan penambalan gigi. Untuk perawatan di rumah sehari-hari, Anda bisa menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif juga menyikat gigi dengan sikat gigi dengan ujung bulu yang halus.
Pencegahan
Pencegahan utama sakit gigi bertujuan untuk menjaga kondisi gigi yang bisa dilakukan dengan menyikat gigi. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride minimal dua kali sehari dengan cara menyikat gigi yang benar.
Anda juga dianjurkan melakukan pembersihan karang gigi setidaknya enam bulan sekali. Pada cek rutin ke doker gigi biasanya juga akan dilakukan penambalan perlindungan pada gigi-gigi terutama gigi geraham yang memiliki celah dalam. Dokter juga bisa melakukan perawatan fluoridasi gel atau varnish pada gigi yang sehat enam bulan sekali.
Selain itu, jaga pola makan yang seimbang dan teratur. Sayuran dan buah-buahan segar yang dikunyah dengan baik merupakan  teman bagi gigi sehat Anda. Hindari makan terlalu banyak camilan manis atau asam di sela -sela waktu makan besar. Sisa makanan manis yang menempel di gigi adalah salah satu musuh kesehatan gigi.