:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5174584/original/031069200_1742953677-6414b18b-f178-4b22-8973-6a2218ac20b1.jpg)
Informasi Peristiwa
- LokasiInland Regional Center, San Bernardino, California
- NegaraAmerika Serikat
- Tanggal2 Desember 2015
- Jenis PeristiwaSerangan Teror
Serangan Teror
- PelakuRizwan Farook (tewas) dan Tashfeen Malik (tewas)
- Korban14 tewas, 24 terluka
- SenjataDua senapan semi otomatis tipe .223 AR-15, dua pistol 9mm semi otomatis, dan bom pipa
Timnas Indonesia
Berita Terkini
Lihat SemuaTrik Hidung Tersumbat, Solusi Efektif untuk Pernapasan Lancar
Telah dibaca 0 kaliKenali Bahaya Lalat Buah, Penyebab, dan Cara Menghilangkannya Dari Rumah
Telah dibaca 0 kaliTrik Menulis di WA untuk Membuat Pesan Lebih Menarik
Telah dibaca 0 kaliMengenali Ciri-Ciri Orang Banyak Dosa, Bagaimana dengan Kita?
Telah dibaca 0 kaliOppo Find X8 Ultra dan Find X8s Resmi Diumumkan, Ini Tanggal Peluncurannya
Telah dibaca 0 kaliViral di Medsos: Waspada Jebakan Hoaks yang Bikin Cemas
Telah dibaca 0 kaliDoa Sholat Istikharah Jodoh, Tata Cara, dan Usaha yang Bisa Dilakukan
Telah dibaca 0 kaliGunung Dukono Erupsi Rabu Pagi 26 Maret 2025, Kolom Abu Capai 1.100 Meter
Telah dibaca 0 kali
Serangan San Bernardino adalah aksi teror yang dilakukan sepasang suami-istri, Rizwan Farook dan Tashfeen Malik pada 2 Desember 2015. Serangan ini tejadi dalam sebuah pesta di Departemen Kesehatan Publik di San Bernardino, California, Amerika Serikat.
Usai menewaskan 14 orang, keduanya berhasil melarikan diri. Baru empat jam kemudian, polisi baru bisa melumpuhkan dan menewaskan keduanya.
Motif Serangan
Menurut Federal Bureau of Investigation (FBI), kedua pelaku adalah kaum ekstrimis yang tumbuh di Amerika Serikat. Mereka tidak terafiliasi organisasi teror manapun, namun terinspirasi oleh propaganda-propaganda yang dilancarakan para teroris. Pasangan itu telah teradikalisasi bertahun-tahun sebelum melakukan serangan.
Faktor yang mempengaruhi pemikiran mereka adalah propaganda jihad dan martir yang sering mereka konsumsi lewat internet. Beberapa tahun sebelum serangan, keduanya sempat pergi ke Arab Saudi untuk belajar rancangan serangan teror yang efektif di Amerika Serikat.