Berita Sekolah Perempuan Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Mama Dina berbagi cerita. Beberapa tahun silam dirinya pernah jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

01:55
VIDEO: Kebakaran Padam, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka
Cara Hidup Tenang dan Bahagia dengan Sikap Rendah Hati
Telah dibaca 0 kali
Dharma Pongrekun: Kita Bisa Manfaatkan Banjir untuk Kebaikan Warga Jakarta
Telah dibaca 0 kali
Kemkomdigi Bangun Pusat Informasi dan Pulihkan Jaringan Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Telah dibaca 0 kali
Cawagub Kun Wardana Sebut Sampah Bisa Jadi Penghasilan Bagi Warga Jakarta
Telah dibaca 0 kali
Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024: Tiga Cagub-Cawagub Beradu Gagasan Lingkungan Perkotaan dan Ruang Hidup
Telah dibaca 0 kali
Aktivis Okky Madasari Ajak Kaum Wanita Melek Politik di Momentum Pilkada 2024
Telah dibaca 0 kali
Kisi-Kisi Soal SKB CPNS Kemenkeu 2024
Telah dibaca 0 kali
Dinda Anwar, Selebgram Medan yang Kini Terjun ke Dunia Boxing Influencer
Telah dibaca 0 kali
6 Potret Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Bantu Warga Suriah, Sorot Rasa Aman yang Langka
Telah dibaca 0 kali
Rano Karno: Retribusi Sampah Tak Perlu Diterapkan Jika Pengelolaannya Sudah Baik
Telah dibaca 0 kali
Dharma Pongrekun Kenalkan Lagi Konsep Pipi Monyet, Sebut Banjir Bukan Musibah
Telah dibaca 0 kali
Mengenali 5 Tanda Kecerdasan Tinggi pada Balita
Telah dibaca 0 kali
Ridwan Kamil: Pembangunan Giant Sea Wall Langkah Penting di Jakarta, Kunci Utamanya Dialog
Telah dibaca 0 kali
Hasil MotoGP Solidaritas 2024: Finis Peringkat 3, Jorge Martin Amankan Gelar Juara Dunia
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Pada agenda pertemuan rutin di Sekolah Perempuan, Rabu (26/6/2024) sore, Mama Dina datang pakai baju biru, kalung warna emas dan makin cantik dengan model ikat rambut cepol belakang (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Anak perempuan meninggalkan sekolah mereka setelah perintah penutupan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali di Kabul (23/3/2022). Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali. (AFP/Ahmad Sahel Arman)

Anak perempuan meninggalkan sekolah mereka setelah perintah penutupan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali di Kabul (23/3/2022). Penutupan sekolah memicu kebingungan dan patah hati atas peristiwa tersebut. pembalikan kebijakan oleh kelompok Taliban. (AFP/Ahmad Sahel Arman)

Anak perempuan meninggalkan sekolah mereka setelah perintah penutupan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali di Kabul (23/3/2022). Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali. (AFP/Ahmad Sahel Arman)

Anak perempuan mengikuti kegiatan pembelajaran di Kabul, Rabu (23/3/2022). Pembukaan kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan memicu kegembiraan dan ketakutan di antara puluhan ribu siswa yang kehilangan pendidikan sejak Taliban kembali berkuasa. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)

Anak perempuan tiba setelah sekolah mereka dibuka kembali di Kabul, Rabu (23/3/2022). Pembukaan kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan memicu kegembiraan dan ketakutan puluhan ribu siswa yang kehilangan pendidikan sejak Taliban kembali berkuasa. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)

Anak perempuan mengikuti kegiatan pembelajaran di Kabul, Rabu (23/3/2022). Pembukaan kembali sekolah menengah untuk anak perempuan di seluruh Afghanistan memicu kegembiraan dan ketakutan di antara puluhan ribu siswa yang kehilangan pendidikan sejak Taliban kembali berkuasa. (Ahmad SAHEL ARMAN/AFP)