Berita Suap Bakamla Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 2

Anak buah terdakwa kasus suap Bakamla itu mengatakan, uang masuk ke dua rekening dengan jumlah beragam, ada USD 100 ribu dan USD 200 ribu.

Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui
Kata Polisi soal Peluang Budi Arie Dipanggil Terkait Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Telah dibaca 0 kali
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
Telah dibaca 0 kali
7 Menu Lezat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu
Telah dibaca 0 kali
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Telah dibaca 7 kali
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan
Telah dibaca 7 kali
Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Gorontalo 2024
Telah dibaca 7 kali
Jokowi Masih Cawe-cawe di Pilkada 2024, Pengaruhnya Masih Signifikan?
Telah dibaca 21 kali
Tips Diet Sehat: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan dengan Aman
Telah dibaca 7 kali
Bidik Posisi Manajer Permanen Timnas Inggris, Lee Carsley Pilih Bertahan di FA
Telah dibaca 21 kali
Tim Pemenangan RIDO Sebut Ada Dugaan Pembagian Sembako dan Amplop Secara Masif oleh Paslon Lain di Masa Tenang
Telah dibaca 14 kali
Nonton Teaser Series Waktu Kedua: Kisah Cinta Kimberly Ryder dan Jerome Kurnia yang Terhalang
Telah dibaca 7 kali
Tanda-Tanda Retinoblastoma pada Anak Sejak Dini
Telah dibaca 84 kali
Turun Gunungnya Jokowi Disebut Ada Kaitannya untuk Kepentingan Politik di 2029
Telah dibaca 77 kali
Arti Mimpi Memeluk Wanita dari Belakang: Makna Tersembunyi di Balik Pelukan
Telah dibaca 77 kali

Advertisement

Advertisement

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta (13/4). Fayakhun menjalani pemeriksaan terkait kasus suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ilustrasi Korupsi (iStockPhoto)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta (6/4). Fayakhun menjadi tersangka kasus suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta (13/4). Fayakhun menjalani pemeriksaan terkait kasus suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anak tersangka dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto, Dwina Michaella (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/1). Dwina bungkam saat meninggalkan gedung KPK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ilustrasi Korupsi

Terdakwa dugaan suap proyek satelit monitoring Bakamla, Nofel Hasan usai mengikuti sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/2). Nofel dituntut lima tahun penjara dan denda Rp 200 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap proyek satelit monitoring Bakamla, Nofel Hasan mengikuti sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/2). Nofel dituntut lima tahun penjara dan denda Rp 200 juta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap proyek satelit monitoring Bakamla, Nofel Hasan (kanan) usai berdiskusi dengan kuasa hukumnya pada sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/2). Nofel dituntut lima tahun penjara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ilustrasi Korupsi

Politisi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi saat meninggalkan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/12). Fayakhun dimintai keterangan sebagai saksi dugaan suap pengadaan alat satelit monitoring di Bakamla-RI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tersangka dugaan suap pengadaan monitor satelit Bakamla, Nofel Hasan saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/1). Dalam kasus tersebut, Nofel diduga menerima suap sebesar SGD 104.500. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto saat mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/1). Sidang beragendakan mendengar keterangan enam orang saksi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Eva Sundari

Tersangka dugaan suap pengadaan monitor satelit Bakamla, Nofel Hasan saat mengikuti sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (3/1). Dalam kasus tersebut, Nofel diduga menerima suap sebesar SGD 104.500. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ilustrasi Korupsi. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

1
2
3
4
5