![Kapten Belanda, Virgil van Dijk, memberikan semangat kepada Cody Gakpo setelah sang striker mencetak gol ke gawang Austria pada matchday 3 fase grup Piala Eropa 2024 atau Euro 2024, Selasa (25/6/2024). (AP Photo/Ebrahim Noroozi)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ZWRFNEkYh4kikrDAj4Tzgx2jr-I=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4874803/original/064881300_1719337731-AP24177625776359.jpg)
Informasi Pribadi
- Nama BandThe Rain
- Berdiri31 Desember 2001
- PersonelIndra Prasta-Vocal,Gitar ; Aang Anggoro-Drum ; Ipuh Bahri-Bass ; Iwan Tanda-Gitar,Vocal
- AsalYogyakarta
- AlbumHujan Kali Ini- 2003, Senandung Kala Hujan-2005, Serenade-2007, Perjalanan Tak Tergantikan-2009, Jingga Senja dan Deru Hujan-2011 dan Jabat Erat-2016.
- Label RecordingHeavy Rain Records
Euro 2024
Berita Terkini
Lihat SemuaBSPJI Palembang Permudah Sertifikasi SNI Produk UMKM, dari Pempek Hingga Kopi
Telah dibaca 14 kaliPeduli Lingkungan, Go Green With Taiwan 2024 Ajak Masyarakat Berkompetisi
Telah dibaca 7 kali15 Manfaat Daun Binahong, Bisa Turunkan Kolesterol dan Menyehatkan Jantung
Telah dibaca 0 kaliRayakan Hari Anak, Perusahaan ini Hadirkan Aktivitas Memasak Bersama Anak
Telah dibaca 7 kaliPemkot Depok Sediakan 44 Halte dan Gratiskan Penumpang Bus Kita
Telah dibaca 7 kaliLink Live Streaming Euro 2024 Inggris vs Swiss, Sesaat Lagi Tanding
Telah dibaca 14 kaliHadis Puasa Sunnah Muharram, Tasu'a dan Asyura serta Keutamaannya
Telah dibaca 21 kaliPertamina International Shipping Siap Bangun dan Tambah 2 Kapal VLGC
Telah dibaca 7 kali
Awal Terbentuk
The Rain adalah grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Grup musik yang telah berusia lebih dari 15 tahun ini digawangi oleh Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal).
Selepas lulus SMA pada pertengahan 1998, Indra Prasta hijrah dari Pekanbaru, kampung halamannya, ke Yogyakarta. Di kota itu, Indra berkenalan dengan Iwan Tanda, seorang gitaris lokal yang membuka kursus gitar privat di kediamannya.
Indra yang sedang mulai serius belajar gitar, bergabung menjadi salah satu murid Iwan. Dalam waktu singkat, mereka saling menemukan banyak kesamaan dalam bermusik. Iwan yang saat itu baru saja membentuk band bernama No Rain, mengajak Indra bergabung mengisi posisi vokalis.
Sebelum Indra bergabung, Iwan sendiri yang mengisi bagian vokal di demo lagu-lagu No Rain. Selain Iwan dan Indra, No Rain juga beranggotakan Olive (alm.) pada bass, Iko pada gitar dan Dian (alm.) pada drum.
Setelah mereka berlima bubar jalan pada tahun 2000, Iwan dan Indra bertemu Aang Anggoro dan Ipul Bahri di studio Alamanda, tempat di mana mereka biasa latihan. Berempat, Indra, Iwan, Ipul dan Aang meneruskan nama No Rain hingga tahun 2001. Nama The Rain pertama kali digunakan saat mereka manggung di lembah UGM pada tanggal 31 Desember 2001.
Rilis 6 Album dan Komik
Hingga 2016, The Rain telah merilis enam album studio: Hujan Kali Ini (2003), Senandung Kala Hujan (2005), Serenade (2007), Perjalanan Tak Tergantikan (2009), Jingga Senja dan Deru Hujan (2012) dan Jabat Erat (2016).
Selain enam album studio, mereka juga merilis sebuah komik banyolan berjudul Komik Cihuy Anak Band pada pertengahan 2010, disusul dengan novel The Almost Brothers pada 2011.
Pada 31 Desember 2012, The Rain merilis box set THE RAIN 2000 - 2012 yang merupakan rekam jejak perjalanan mereka sejak cikal bakal The Rain, dimulai pada tahun 2000 hingga dirilisnya album kelima pada tahun 2012. Di dalam box set ini juga terdapat booklet berisi foto-foto The Rain yang belum dipublikasikan sebelumnya.
Terlatih Patah Hati
The Rain menjadi band pertama di Indonesia yang merilis single baru pada tanggal dan bulan yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Sejak 2013 hingga 2015, The Rain merilis sebuah single baru pada setiap tanggal 18 November.
Single kolaborasi bersama Endank Soekamti berjudul Terlatih Patah Hati dirilis pada 18 November 2013. Tepat setahun setelahnya, The Rain merilis single Gagal Bersembunyi. Pada 18 November 2015, The Rain merilis single Penawar Letih sebagai penutup trilogi tersebut. Ketiga lagu tersebut akhirnya dirilis dalam format fisik lewat album Jabat Erat pada 10 September 2016.