Informasi Organisasi
- Jenis OrganisasiTim Sepakbola
- MarkasStadion Nasional Singapura
- JulukanThe Lions
- Warna kaosMerah
- ManufakturNike
- PelatihTatsuma Yoshida
- KaptenHariss Harun
- Penampilan TerbanyakDaniel Bennett (145 penampilan)
- Pencetan Gol TerbanyakFandi Ahmad (55 gol)
- Rangking FIFA160
- Pemain BintangIkhsan Fandi, Zulfahmi Arifin, Irfan Fandi, Faris Ramli, Shahdan Sulaiman
- Momentum
- Partai Internasional Pertama22 Mei 1948, Singapura 1-0 Taiwan
- Kemenangan Terbesar15 Januari 2007, Singapura 11-0 Laos
- Kekalahan Terbesar9 November 1969, Myanmar 9-0 Singapura
- Piala Asia
- Tampil1 kali (1984)
- Hasil TerbaikBabak grup (1984)
- Piala AFF
Tim nasional sepak bola Singapura menjadi salah satu tim yang paling ditakuti di Kawasan Asia Tenggara. Timnas Singapura selalu dihuni oleh skuat kompetitif meski tak memiliki wilayah yang terlalu besar.
Seperti diketahui, Singapura hanya memiliki luas negara sebesar 728,6 km atau sedikit lebih luas bila disandingkan dengan DKI Jakarta yang memiliki luas wilayah mencapai 661,52 km. Hal ini membuktikan, luas wilayah tidak mempengaruhi regenerasi para pesepakbola yang terus terjaga selama puluhan tahun.
Disisi lain, dari segi prestasi, The Lions bisa dibilang salah satu yang terbaik di ASEAN. Dalam ajang Piala AFF, Timnas Singapura menjadi pemenang terbanyak kedua setelah Thailand. Timnas Singapura telah mengoleksi empat trofi (1998, 2004, 2007, dan 2012) dari ajang paling bergengsi di Asia Tenggara ini.
Uniknya, empat trofi juara Piala AFF ini diperoleh dari empat final yang didapatkan Timnas Singapura. Sehingga, The Lions menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil sapu bersih trofi kala mencapai partai puncak.
Sudah Sejak Lama
Jauh sebelum eksis di ajang Piala AFF, Singapura memang sudah lama dikenal sebagai tim yang hebat sejak satu abad lalu. Hal ini dibuktikan melalui prestasinya di ajang Malaysia Cup dengan menjadi juara terbanyak kedua pasca Selangor FC.
Diwakili oleh tim yang bernama Singapore FA, tim ini berisikan materi pemain yang langsung ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Singapura (FAS). Meski begitu, Singapore FA tetap berisikan beberapa perwakilan yang turut merumput bersama Timnas Singapura.
Singapore FA menjadi salah satu kontensan pertama diantara lima klub Malaysia yang mengikuti ajang ini. Meski bukan sebuah klub sepak bola layaknya lima klub asal Malaysia, tetapi Singapore FA mampu menunjukan kualitas terbaiknya sejak satu abad lalu.
Bahkan, Singapore FA berhasil menyabet juara pertama Malaysia Cup pada edisi perdananya yang digelar pada tahun 1921. Singapore FA sukses mencundangi tuan rumah Selangor FC dengan skor akhir 2-1.
Kompetisi yang dihelat secara rutin setiap tahunnya ini juga menjadi ajang kompetitif yang selalu dihadiri Singapore FA. Total Singapore FA telah mengemas 24 trofi selama rentang tahun 1921 hingga 1994. Pengunduran diri ini seiring dengan adanya gelaran Piala AFF yang bakal berlangsung pada tahun 1996. Sehingga, Singapore FA memutuskan untuk berhenti sejenak dari kompetisi yang telah mengangkat derajat Singapura ini.
Meski begitu, pada 2012, Singapura kembali berpartisipasi dalam Malaysia Cup. Hanya saja, bukan Singapore FA yang dikirim, melainkan klub profesional asal Singapura, yakni LionsXII. LionsXXI sendiri sempat berpartisipasi selama empat tahun berturut-turut, hanya saja tidak dapat menunjukan kemampuan terbaiknya layaknya Singapore FA. Kemudian, karena ada privatisasi kompetisi, pada 2016 sudah tidak ada lagi perwakilan dari Singapura yang bermain di Malaysia Cup sampai detik ini.
Trofi Pertama
Sejak fokus pada Piala AFF yang pertama kali dihelat di Singapura pada 1996, Timnas Singapura sejatinya bukanlah lawan yang paling ditakuti. Pamor Timnas Singapura tertutup oleh tim-tim besar layaknya Thailand, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.
Apalagi pada edisi perdana ini, Timnas Singapura gagal lolos ke babak semifinal. Sehingga, Timnas Singapura acapkali diremehkan pada gelaran berikutnya. Namun, Barry Whitbread, juru taktik yang menukangi Timnas Singapura memanfaatkan celah tersebut untuk tampil baik di gelaran Piala AFF 1998.
Dengan memiliki penyerang tajam, layaknya Ahmad Latiff Khamaruddin, Timnas Singapura sukses tampil cemerlang sejak babak grup. Tergabung dalam Grup B Piala AFF 1998, Timnas Singapura mampu keluar sebagai juara grup usai unggul jumlah gol dari Vietnam.
Lolos dengan predikat juara grup, Timnas Singapura harus berjumpa skuat Garuda di babak semifinal. Timnas Indonesia yang turun dengan semangat membara tampaknya bukan masalah besar bagi The Lions.
Timnas Singapura sukses mengalahkan skuat Garuda dengan skor 2-1. Kekalahan ini sejatinya sangat memalukan bagi Timnas Indonesia, sebab mereka rela bermain ‘sepak bola gajah’ kala berlaga di Grup A Piala AFF 1998 demi menghindari Timnas Singapura. Namun, tampaknya karma itu nyata, Timnas Singapura yang awalnya hanya menjadi kuda hitam, nyatanya mampu mengalahkan Timnas Indonesia.
Selain itu, pada partai puncak kontra Timnas Vietnam, Timnas Singapura juga sukses menang tipis 1-0 di Hanoi Stadium. Sehingga, The Lions berhak mengangkat trofi pertamanya di ajang yang saat itu masih bernama Piala Tiger ini. Timnas Singapura menjadi tim kedua setelah Thailand yang berhasil memboyong trofi bergengsi se-ASEAN.
Generasi Emas
Usai meraih Piala AFF perdana, Timnas Singapura seperti kehilangan ruh nya. The Lions tidak mampu tampil baik pada dua edisi selanjutnya di ajang Piala AFF. Hal ini tentunya menjadi permasalahan besara bagi FAS atas performa buruk yang diberikan, apalagi pada Piala AFF 2000 dan 2002 langkah Timnas Singapura selalu terhenti di babak penyisihan grup.
Untungnya, pada 2003, FAS menemukan sosok yang tepat untuk menahkodai The Lions. FAS menunjuk eks kiper Timnas Yugoslavia, Radojko Avramovic. Di tangan dingin Avramovic, Timnas Singapura mampu kembali ke jalur kemenangan.
Pada Piala AFF 2004, Avramovic mampu menyulap skuat Singapura menjadi tim yang ditakuti. Meski saat itu hanya menduduki posisi runner up Grup A Piala AFF 2004 di bawah Indonesia, tetapi Avramovic mampu membawa anak asuhnya melenggang bebas ke partai puncak.
Dengan kekompakan yang luar biasa, lagi-lagi Timnas Indonesia menjadi korban keganasan The Lions. Usai kalah menyakitkan pada semfiinal Piala AFF 1998, pada babak final Piala AFF 2004 skuat Garuda turut merasakan hal serupa.
Bermain dua leg, Timnas Indonesia tak mampu berbicara banyak. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Timnas Singapura menyapu bersih kemenangan. Pada leg pertama, Timnas Singapura sukses mengalahkan Timnas Indonesia 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, lalu pada leg penentu Timnas Singapura sukses menang 2-1 di Stadion Kallang.
Kemenangan ini tentu menjadi trofi kedua bagi Singapura di ajang Piala AFF. Disisi lain, keluarnya Singapura menjadi juara membuktikan kemampuan Avramovic yang sukses menyulap The Lions menjadi tim yang ditakuti.
Ketajaman Singapura terus berlanjut pada pagelaran Piala AFF berikutnya, tampaknya Avramovic saat itu memiliki generasi emas yang sangat kuat di berbagai lini. Timnas Singapura saat itu sukses keluar sebagai juara Grup B Piala AFF 2007. Timnas Singapura juga memiliki penyerang andal yang kelak menjadi top skor edisi tersebut, yakni Noh Alam Shah.
Noh Alam Shah menjadi momok menakutkan di Piala AFF 2007. Ia berhasil mengemas 10 gol dari keseluruhan laga dan didapuk menjadi pemain pertama yang berhasil mencetak 10 gol dalam satu edisi Piala AFF. Ia juga menjadi sosok kunci Timnas Singapura untuk kembali meraih gelar juara Piala AFF 2007.
Lalu, pada edisi Piala AFF selanjutnya, sejatinya Timnas Singapura juga mampu tampil hebat. Hanya saja semesta belum berpihak kepada Timnas Singapura usai mengalami kekalahan di partai semifinal kontra Vietnam dengan kekalahan tipis 0-1 di ajang Piala AFF 2008.
Usai kekalahan itu, Singapura terus berbenah. Walau pada Piala AFF 2010 kegagalan menimpa Singapura, tetapi Avramovic tidak patah arah. Pada Piala AFF 2012, ia merombak skuatnya untuk menemukan racikan anyar. Hasilnya ternyata fantastis, lagi-lagi Timnas Singapura sukses melaju ke partai final dan meraih trofi juara untuk keempat kalinya.
Sayangnya, usai menjuarai Piala AFF 2012, Avramovic dengan berat hati harus mundur dari kursi kepelatihan. Ia menilai era nya sudah selesai dan perlu adanya pembaharuan di dalam tim. Tentu, tiga trofi yang dihasilkan Avramovic akan selalu dikenang oleh rakyat Singapura.
Piala AFF 2020
Pasca ditinggal Avramovic, praktis Timnas Singapura nihil prestasi. Sejak trofi terakhirnya pada Piala AFF 2012, Timnas Singapura selalu gagal untuk lolos dari fase grup pada tiga edisi Piala AFF.
Sehingga, pada perhelatan Piala AFF 2020 ini, dimana Timnas Singapura kembali mampu menembus partai semifinal, menjadikan kesempatan ini sebagai momentum kebangkitan. Timnas Singapura akan bertemu Timnas Indonesia dan bersiap menunjukan kemampuan terbaiknya.
Namun, pelatih Tatsuma Yoshida tampaknya tidak dapat mengeluarkan seluruh pemain andalannya. Sebab, ada beberapa pilar yang harus absen akibat didera cedera. Seperti Shakir Hamzah dan Gabriel Quak.
Sehingga, hal ini dapat menjadi titik lemah bagi The Lions. Terlebih, Timnas Indonesia sedang menggelora pasca keluar sebagai juara Grup B Piala AFF 2020.
Daftar Skuad Timnas Singapura 2021
Kiper
-Â Izwan Mahbud (Hougang United)
- Syazwan Buhari (Tampines Rovers)
- Hassan Sunny (Lion City Sailors)
- Zharfan Rohaizad (Tanjong Pagar United)
Defender
-Â Tajeli Salamat (Lion City Sailors)
- Nazrul Nazari (Hougang United)
- Amirul Adli (Lion City Sailors)
- Zulqamaen Suziiman (Lion City Sailors)
- Irfan Fandi (BG Pathum United)
- Safuwan Baharudin (Selangor FC)
- Iqram Rifqi (Lion City Sailors)
- Nur Adam Abdullah (Lion City Sailors)
Midfielder
-Â Anumanthan Kumar (Kedah Darul Aman)
- Shahdan Sulaiman (Lion City Sailors)
- Hariss Harun (Lion City Sailors)
- Song Ui-Young (Lion City Sailors)
- Hami Syahin (Lion City Sailors)
- Zulfahmi Arifin (Sukhothai)
- Adam Swandi (Lion City Sailors)
- Saifullah Akbar (Lion City Sailors)
Forward
- Amy Recha (Geylang International)
- Ikhsan Fandi (Jerv)
- Faris Ramli (Lion City Sailors)
- Hafiz Nor (Lion City Sailors)
- Ilhan Fandi (Young Lions)
- Shawal Anuar (Hougang United)