![Kiper Inggris, Jordan Pickford (kiri) berhasil mengahalu tendangan pemain Swiss, Manuel Akanji pada babak adu penalti laga perempat final Euro 2024 di Duesseldorf Arena, Duesseldorf, Jerman, Sabtu (06/07/2024). (AP Photo/Thanassis Stavrakis)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qb8yRB60Ja8arM04m4Bdk3v7Ibk=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4884905/original/097975000_1720291486-AP24188671092406.jpg)
Euro 2024
Berita Terkini
Lihat SemuaSejarah Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam yang Sarat Makna
Telah dibaca 7 kaliDihantui Cedera, Duo Marquez Optimistis Bisa Tampil Apik di MotoGP Jerman 2024
Telah dibaca 14 kaliProduser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Telah dibaca 21 kaliMahalini Tampak Mancung, Segini Biaya Operasi Hidung di Jakarta
Telah dibaca 14 kaliSamsung Raih Laba Rp 121,3 Triliun, Naik 15 Kali Lipat berkat Tren AI
Telah dibaca 14 kaliSunindo Pratama Optimistis Capai Target 2024 Usai Raih 2 Tender Pertamina EP
Telah dibaca 14 kaliAda Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Telah dibaca 14 kali
Pengertian
Vitiligo merupakan suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya zat warna pada kulit. Hal ini menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit di berbagai area tubuh. Bisa juga menyerang rambut, bagian dalam mulut bahkan mata.
Normalnya, warna rambut, kulit dan mata ditentukan oleh melanin. Vitiligo terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi.
Vitiligo dapat menyerang orang dengan berbagai jenis kulit, tetapi mungkin akan tampak lebih jelas pada orang dengan kulit lebih gelap. Meskipun tidak membahayakan atau menular, penderita juga bisa mengalami stres atau kurang percaya diri karena kondisi ini.
Komplikasi
Penderita vitiligo akan lebih berisiko untuk mengalami hal-hal ini:
- Stres sosial atau psikologis
- Kulit seperti terbakar sinar matahari
- Kanker kulit
- Gangguan pada mata, misalnya peradangan pada bagian iris
- Penurunan pendengaran
- Efek samping terapi, seperti kulit kering dan gatal
Diagnosis
Diagnosis vitiligo dilakukan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik berupa sinar ultraviolet. Jika diperlukan dokter akan menambahkan pemeriksaan penunjang, seperti pengambilan sampel jaringan pada kulit atau tes laboratorium.
Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk menemui dokter spesialis mata, untuk melihat apakah terdapat peradangan pada mata. Selain itu, dokter akan mengevaluasi fungsi pendengaran, karena penderita vitiligo berisiko lebih tinggi untuk mengalami penurunan pendengaran.
Gejala
Gejala-gejala vitiligo adalah sebagai berikut:
- Bercak putih pada kulit
- Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung
- Hilangnya atau perubahan warna pada lapisan dalam retina
- Rambut memutih atau beruban pada kulit kepala, bulu mata, alis, dan janggut (biasanya sebelum berusia 35)
Vitiligo dapat terjadi pada segala usia, tetapi sebagian besar dialami sebelum penderita berusia 20 tahun.
Pengobatan
Penanganan vitiligo terdiri dari obat-obatan, pembedahan, dan terapi tambahan lainnya. Jenis pengobatan akan tergantung dari banyaknya bercak putih di tubuh, lokasi, ukuran, dan seberapa luas penyebarannya. Masing-masing individu pun memiliki respons berbeda terhadap pengobatan yang dilakukan.
Untuk perawatan sehari-hari pada vitiligo, Anda dapat menerapkan dua hal berikut:
- Lindungi kulit dari paparan sinar matahari
Jika Anda memiliki vitiligo, gunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari. Oleskan secara rutin setiap dua jam atau lebih, terutama jika Anda sedang berenang atau berada di luar ruangan. Gunakan juga pakaian yang dapat melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari.
- Hindari membuat tato
Jika kulit Anda rusak karena tato, maka bisa menimbulkan bercak baru dalam kurun waktu dua minggu.
Penyebab
Vitiligo terjadi ketika sel yang memproduksi zat warna kulit berhenti atau mati. Zat tersebut seharusnya berfungsi untuk memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata. Penyebab sel tersebut mati belum diketahui secara pasti. Namun, diduga berkaitan dengan hal-hal berikut ini:
- Faktor genetik
- Pemicu lainnya seperti stres, paparan sinar matahari, atau paparan kimia industri
- Penyakit autoimun, yakni ketika sistem kekebalan tubuh menyerang melanosit di kulit.