Sukses

Informasi Awal

  • PengertianMemulai tahun ajaran baru, banyak siswa-siswi baru SMP, SMA atau SMK yang harus menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS. Salah satu materi yang diajarkan saat MPLS adalah materi tentang Wawasan Wiyata Mandala. Meski begitu masih banyak yang belum mengetahui apa itu Wawasan Wiyata Mandala.

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Wawasan Wiyata Mandala

    Wawasan adalah suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Sementara itu Wiyata adalah pendidikan dan Mandala berarti tempat atau lingkungan.

    Sehingga Wawasan Wiyata Mandala bisa diartikan sebagai sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah, sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.

    Dilansir dari laman resmi SMA Negeri 1 Purwanegara, tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan agar seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.

    Aktivitas dan kreativitas siswa pun dikatakan sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, asih, dan asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar.

    Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata. Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri, unsur-unsur wiyata mandala juga dibahas lengkap pada materi tersebut.

    Selain itu, pemateri juga akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya, supaya peserta didik paham tujuan mereka berangkat ke sekolah setiap hari untuk apa saja. Hal tersebut berguna untuk mengurangi tingkat kemalasan peserta didik dan membuat peserta didik memiliki tujuan yang jelas ketika mereka berangkat ke sekolah.

    Poin-Poin

    • Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.
    • Wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.
    • Membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.
    • Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam belajar.
    • Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.
    • Mengikuti kegiatan-kegiatan intrakurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.
    • Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.
    • Menghindari tindakan yang akan mengganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).l