![Kiper Inggris, Jordan Pickford (kiri) berhasil mengahalu tendangan pemain Swiss, Manuel Akanji pada babak adu penalti laga perempat final Euro 2024 di Duesseldorf Arena, Duesseldorf, Jerman, Sabtu (06/07/2024). (AP Photo/Thanassis Stavrakis)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qb8yRB60Ja8arM04m4Bdk3v7Ibk=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4884905/original/097975000_1720291486-AP24188671092406.jpg)
Euro 2024
Berita Terkini
Lihat SemuaPSBI Ingin Ada Marga Simbolon Jadi Menteri atau Presiden
Telah dibaca 0 kaliIndonesia Jadi Negara dengan Unicorn dan Decacorn Terbesar di Dunia
Telah dibaca 0 kaliUsai Gelar Tur Trofi, Manchester City Kembali Beri Perhatian untuk Indonesia
Telah dibaca 0 kaliKronologi Pistol Anggota DPRD Lampung Tengah Meletus dan Tewaskan Warga
Telah dibaca 0 kali6 Potret Akad Nikah Chand Kelvin dan Dea Sahirah, Mahar 77 Gram Logam Mulia
Telah dibaca 0 kaliSejarah Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam yang Sarat Makna
Telah dibaca 7 kali
Yohana Susana Yembise (lahir di Manokwari, Papua, 1 Oktober 1958) adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabinet Kerja 2014-2019. Ia menjadi sangat dikenal karena menjadi menteri dan guru besar perempuan pertama dari Papua. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah seorang profesor di Universitas Cenderawasih.Â
Yohana mendapatkan gelar Ph.D pada 2006, enam tahun kemudian ia dikukuhkan sebagai rektor Universitas Cenderawasih. Ia memulai karier di bidang pendidikan dengan menjadi asisten dosen di bidang Bahasa dan Seni di Universitas Cenderawasih sejak tahun 1983 hingga 1986. Lalu menjadi dosen tetap sejak 1987 hingga sekarang.
Selepas SMA, Yohana menimba ilmu di program studi bahasa Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Pada 1994, ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).
Segudang pengalaman organisasi juga dialami Yembise. Pernah menjadi Wakil Ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Berkat itu, perempuan Biak ini menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak.
Salah satunya ialah menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Bukan hanya itu sejak masih kuliah termasuk salah satu peserta pertukaran pemuda antara Indonesia dan Kanada.