Sukses

Era Flasdisk dan MicroSD Akan Segera Berakhir?

Dropbox, Evernote maupun Google Drive jadi brand penyedia layanan cloud gratis yang makin populer. Apakah cloud akan geser fungsi MicroSD?

Liputan6.com, Jakarta Layanan penyimpanan file digital berbasis komputasi awan semakin banyak tersedia untuk para pengguna gadget. Layanan yang ngetren disebut public cloud ini lambat laun menggeser pengguna gadget untuk tak lagi bergantung pada perangkat penyimpanan fisik.

Sebut saja Dropbox, Evernote maupun Google Drive, brand penyedia layanan cloud gratis ini cukup populer di kalangan pengguna perangkat mobile. Selain itu, masih banyak lagi brand layanan komputasi gratis maupun berbayar yang menawarkan ruang penyimpanan yang dapat diakses dari mana saja.

Meski begitu, perusahaan pembuat perangkat penyimpanan digital SanDisk mengaku tak khawatir. SanDisk mengklaim walau layanan public cloud makin banyak pengguna gadget masih tetap membutuhkan perangkat penyimpanan digital fisik.
 
"Pengguna smartphone, tablet dan komputer masih tetap perlu MicroSD atau flashdisk. Sebelum mengakses layanan cloud mereka pasti menyimpannya dalam kapasitas penyimpanan fisik yang ada di perangkatnya," ungkap Idris Effendi, Indonesia Country Manager SanDisk.
 
Dijumpai tim Tekno Liputan6.com dalam acara peluncuran produk terbarunya, Idris menyatakan industri penyimpanan digital fisik masih akan tetap tumbuh seiring dengan bertambahnya penggunaan perangkat gadget.

"Sewaktu mereka beli gadget, pasti mereka tetap membeli MicroSD buat dipakai di handset-nya. Jadi gak akan ada masalah sama penjualan produk kami walaupun layanan cloud computing makin banyak," imbuh Idris.

Saat ini, SanDisk memiliki jajaran produk berbentuk flash drive, MicroSD maupun perangkat penyimpanan digital lainnya. Fitur keamanan khusus dan teknologi konektivitas terbaru seperti USB 3.0 jadi kekuatan dari produk yang dipasarkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
 
 
Video Terkini