Liputan6.com, Jakarta Di tengah gelaran Mobile World Congress (MWC) 2014, Nokia secara resmi mengungkap jajaran ponsel pintar besutannya yang memakai sistem operasi Android. Namun, Android yang dipasang pada rangkaian ponsel Nokia X itu diklaim bukanlah Android sepenuhnya.
Stephen Elop, CEO Nokia mengaku bahwa platform mobile buatannya itu dinamai Nokia X. Perusahaan asal Finlandia itu membuat platform mobile berbasis Android tapi tidak dilengkapi dengan aneka layanan Google seperti yang biasa ada pada sistem operasi robot hijau tersebut.
Modifikasi Android menjadi Nokia X menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan aplikasinya. Nokia pun langsung menjawab kekhawatiran tersebut. Elop mengaku 75% aplikasi Android bisa dijalankan pada ponsel berbasis platform Nokia X tanpa perlu melakukan apapun.
Meskipun aplikasi toko aplikasi Google Play Store tak hadir di Nokia X, perusahaan mengantisipasinya dengan menyediakan aplikasi untuk pengguna Nokia X di toko aplikasi Nokia Store. Cara lainnya adalah mencari aplikasi yang diinginkan melalui penyedia aplikasi Android pihak ketiga.
Dilansir Ubergizmo, Nokia mengaku bila ada aplikasi yang perlu melakukan perubahan, pembuatnya hanya perlu melakukan porting pada aplikasinya. Proses porting diklaim Nokia memakan waktu tak lebih dari 8 jam.
Supaya mempermudah para pembuat aplikasi mengetahui apakah aplikasinya perlu perubahan atau tidak, Nokia sudah menyiapkan plugin yang bisa di-download secara gratis. Plugin itu akan menunjukkan berbagai masalah dan kondisi yang ada pada aplikasinya saat berjalan di handset berbasis Android X.
Baca juga:
Nokia Akhirnya Mau Adopsi Android, Kenapa?
Nokia : Smartphone Andorid Akan Buat Microsoft Makin Jaya
Akhirnya, Ponsel Nokia Android Menampakkan Diri
Nokia XL, Smarphone Android Nokia Berlayar Bongsor
Nokia Android Akan Diproduksi di Negara Ini
75% Aplikasi Android Bisa Berjalan di Platform Nokia X
Nokia meluncurkan platform baru yang dinamai Nokia X. Mayoritas aplikasi Android diklaim Nokia akan berjalan di perangkat Nokia X.
Advertisement