Liputan6.com, Illinois Serangan jantung bisa menyerang siapa saja, umur berapa saja, baik pria maupun wanita. Bahkan serangan jantung dianggap sebagai pembunuh nomor satu di beberapa negara, seperti di Amerika serikat dan Indonesia.
Untuk mengetahui langkah pencegahan sebelum serangan jantung itu terjadi, sekelompok tim peneliti tengah mengembangkan implan yang dicetak melalui alat pencetak tiga dimensi (3D printer). Proyek tersebut diklaim dapat memprediksi kapan serangan jantung akan terjadi.
Insinyur biomedis dari University of Illinois di Urbana-Champaign mengkostumisasi implan melalui 3D printer yang dilengkapi sensor untuk memprediksi gangguan jantung dengan sangat akurat. Hal ini memungkinkan pasien untuk mengetahui bagaimana caranya mencegah serangan jantung.
Mengutip laman Ubergizmo, membran berbentuk tiga dimensi ini sendiri terbuat dari material yang fleksibel dengan bahan silikon lembut mirip epikardium jantung atau lebih dikenal sebagai lapisan luar dari dinding jantung.
Teknologi yang ada saat ini masih menampilkan bentuk dua dimensi (2D) sehingga tidak dapat menutupi permukaan epikardium secara penuh atau mempertahankan kontak yang dapat diandalkan untuk penggunaan terus-menerus tanpa jahitan atau perekat.
Sementara itu implan yang dicetak dengan 3D printer, dapat dimasukkan sensor kecil di atas membran yang kemudian bisa mengukur temperatur, peregangan mekanik, dan tingkat pH atau derajat keasaman.
Baca juga:
Teknologi Printer 3D Sudah Ada Sejak Tahun 80-an
Menguak Manfaat Printer 3D di Dunia Medis
Buat Sepatu Hingga Pakaian Dalam Dengan Printer 3D
Mengolah Pizza dan Hamburger Lezat Dengan Printer 3D
Keren, Printer 3D Bisa Prediksi Serangan Jantung
Peneliti mengkostumisasi implan melalui 3D printer yang dilengkapi sensor untuk memprediksi gangguan jantung dengan sangat akurat.
Advertisement