Sukses

Cerita Unik di Balik Akuisisi Facebook Atas WhatsApp

Proses pertemuan antara Facebook dan WhatsApp sebenarnya sudah dimulai sejak musim semi atau sekitar Maret - Juni 2012.

Liputan6.com, Jakarta Dua pendiri aplikasi pesan instan WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton mendadak menjadi miliarder ketika Facebook secara resmi meminang WhatsApp dengan nilai yang fantastis yaitu sebesar US$ 19 milyar atau sekitar Rp 223 triliun.

Atas akuisisi itu mereka mendapat porsi terbesar. Menurut Forbes, Koum memiliki saham 45 persen yang akan membuatnya kebagian jatah US$ 6,8 milyar, sementara Acton 20 persen atau akan memperoleh kekayaan US$ 3 milyar. Sisanya dimiliki karyawan lain dan para investor yang sempat menanamkan modal di perusahaan.

Akuisisi ini jauh melebihi nilai akuisisi yang pernah dilakukan Google terhadap Motorola Mobility dengan nilai US$ 12,5 milyar dan Microsoft saat mengakuisisi Skype sebesar US$ 8,5 miliar. Namun siapa yang menyangka kalau di balik proses akuisisi ini tersimpan beberapa kisah unik dan menarik.


Memakan Waktu 2 Tahun
Proses pertemuan antara Facebook dan WhatsApp sebenarnya sudah dimulai sejak musim semi atau sekitar Maret - Juni 2012. Kala itu pendiri Facebook, Mark Zuckerberg melihat potensi dari WhatsApp yang masih menjadi startup berkembang. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Zuckerberg langsung menghubungi Koum dan menyatakan ingin bertemu secara pribadi.

Mereka pun akhirnya bertemu di  Los Altos, California sambil berbincang hangat seputar hal umum dan minum kopi. Setelah pertemuan itu mereka mulai membicarakan urusan bisnis, di mana Zuckerberg menyatakan kepada Koum bahwa pihaknya ingin meminang WhatsApp.

Namun dengan berbagai alasan dan pertimbangan, Koum menolak tawaran tersebut. Barulah pada tanggal 9 Februari 2014, Zuckerberg mengundang Koum untuk makan malam sekaligus mengajukan tawaran lagi.


Pernah Ditolak Facebook
Kemudian dengan beberapa kesepakatan tambahan, akhirnya usaha Zuckerberg berbuah manis dan berhasil mengakuisisi WhatsApp. Nantinya WhatsApp akan tetap menjadi perusahaan mandiri di bawah bendera Facebook dan Koum akan dipoisisikan sebagai salah satu direksi utama Facebook. Hal tersebutlah yang disinyalir mambuat Koum akhirnya mau melepas WhatsApp kepada Facebook.

Kisah unik lain di balik akusisi fantastis itu adalah di mana salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton sebelumnya pernah ditolak saat ingin masuk ke jajaran Facebook. Pada tahun 2009, Brian sempat melamar pekerjaan di Facebook namun ditolak. Hal ini terungkap dari tweet yang pernah ia posting beberapa tahun lalu.

"Facebook menolak saya. Ini kesempatan yang besar untuk bisa berhubungan dengan orang-orang yang fantastis. Siap-siap mencari petualangan hidup berikutnya," tulis Acton melalui akun Twitter pribadinya @brianacton pada 4 Agustus 2009, seperti dilansir The Next Web.


Dibuang dan Kemudian Dikejar
Tiga bulan sebelumnya, tepatnya pada Mei 2009, Acton juga pernah melamar pekerjaan di Twitter. Namun nasib baik juga belum berpihak kepadanya. "Ditolak oleh Twitter HQ (headquarters). Oke tak apa-apa. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang," kicaunya pada 24 Mei 2009.

Kisah tersebut memang unik dan menarik. Ketika Acton melamar pekerjaan di Facebook dengan rasa percaya diri dan ditolak, lalu ia mendirikan perusahaan startup. Dan tak disangka startup tersebut sekarang justru dibeli oleh Facebook.

Bahkan Facebook sempat mengejar-ngejar tanda tangan pendiri WhatsApp agar bisa dipinang. Jika seandainya kala itu lamaran Acton diterima Facebook, mungkin ceritanya akan berbeda.
 

Bersambung...

Baca juga:
WhatsApp Lahir Dari `Rasa Benci` Terhadap Password
WhatsApp: Pesan Instan Terpopuler Yang Anti-Iklan
WhatsApp Mulanya Cuma Dipakai Untuk Update Status
Pendiri WhatsApp, Meniti Karir Dari Tukang Sapu Hingga Hacker