Liputan6.com, Jakarta Pada acara bertajuk Press Conference Smartfren Business Outlook 2014 yang berlangsung hari ini, Rabu (5/3/2014), Direktur Smartfren Antony Susilo mengumumkan pendapatan yang berhasil diraih perusahaan sepanjang tahun 2013 kemarin.
Berdasarkan laporan itu, Antony mengumumkan bahwa revenue yang berhasil diraih oleh Smartfren meningkat hingga hampir mencapai 50% dibandingkan pendapatan di tahun 2012 lalu. Smartfren diklaim sukses meraup pendapatan sekitar 2,4 triliun pada tahun lalu.
"Revenue meningkat hampir 50%, jumlahnya mencapai sekitar 2,4 triliun. Angka pastinya sendiri belum ada karena hingga kini masih dalam proses audit Otoritas Jasa Keungan (OJK), paling cepat akhir Maret 2014 mungkin hasilnya sudah keluar," papar Antony.
Meski mampu meningkatkan revenue hingga 50%, namun Antony juga mengungkapkan jika perusahaannya hingga kini masih merugi. Disebutkan kerugian yang terjadi di sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 100-150 miliar.
"Dari segi EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation and amortization) sampai tahun ini kami masih merugi. Jumlah kerugiannya mencapai 100-150 miliar. Tapi kami optimis dan menargetkan EBITDA positif di tahun 2014," jelas Antony.
Dengan begitu, pihak Smartfren optimis perusahaannya tidak lagi akan merugi di akhir tahun 2014. Smartfren sendiri saat ini dilaporkan telah memiliki sekitar 11,3 juta pelanggan. Mereka pun menyatakan telah berhasil menjual sebanyak 1,2 juta unit smartphone Andromax di sepanjang tahun 2013.
Baca juga:
Smartfren Sukses Gaet 11,3 Juta Pelanggan Hingga Akhir Tahun 2013
Smartfren Rilis 2 Smartphone Spek Tinggi Berharga Murah
Smartfren: Andromax Bisa Kalahkan Samsung
Perkuat Merek, Smartfren Bagi-bagi Smartphone Gratis
Hadapi Tahun Kuda, Smartfren Siapkan `Jurus Kuda`