Liputan6.com, Jakarta Produk buatan China sekarang sudah mengisi hampir semua etalase toko di seluruh dunia. Sayangnya, produk buatan China identik dengan kualitas yang kurang baik dengan harga murah.
Wang Zhang Zhong, Sales Director of Overseas for Mobile Phone Haier mengaku stigma itu membuatnya kesulitan untuk memasarkan produk ke pasar global.
"Hal yang paling sulit bagi kami adalah mengubah stigma produk China yang dikenal rentan rusak. Jujur saja agak susah memasarkan produk kami keluar China ketika banyak orang berpikir demikian," ungkap Wang kepada tim Tekno Liputan6.com di kantor pusat Haier di Qingdao, China beberapa waktu lalu.
Wang memaparkan bahwa perusahaannya sedang berusaha meruntuhkan stigma 'produk China yang gampang rusak'. Mengganti label 'Made in China' menjadi  'Created in China'  diakui Wang sebagai langkah yang dilakukan perusahaannya dalam membangun citra produknya di pasar global.
"CEO Haier, Zhang Ruimin berpikir untuk memperkenalkan produk dengan label 'Created in China' dengan harapan orang akan melihatnya lebih baik daripada ketika dilabeli 'Made in China'. Ini yang sedang kami coba populerkan, produk yang dikembangkan dan diproduksi di China dengan kualitas terbaik bukan sekedar dibuat di China dengan harga murah," imbuh Wang.
Ia pun menjelaskan bahwa banderol murah yang dipasang di produk buatannya merupakan kebijakan perusahaan agar bisa bersaing dengan produsen lain. Wang berkilah bahwa perusahaannya tidak memasang banderol harga murah di tiap produknya melainkan 'harga yang pas'.
Baca Juga
"Produk Haier dibanderol dengan harga yang pas bukan murah. Kami berusaha memberikan kualitas yang terbaik dengan harga terjangkau agar tetap bisa bersaing, resikonya margin keuntungan kami tidak terlalu besar seperti yang didapat perusahaan lain," tandas Wang.
Advertisement