Liputan6.com, Jakarta Melalui brand baru yaitu Hammer, vendor lokal Advan baru saja menggelontorkan empat feature phone terbarunya dengan seri R5, R1, R3, dan R7 untuk pasar entry level di Indonesia.
Dengan peluncuran produk ini Direktur Marketing Advan, Tjandra Lianto mengatakan optimis dengan prospek Hammer. Untuk memenuhi permintaan pasar, di tahap awal pihaknya menyiapkan sekitar 120 ribu unit per bulan untuk masing-masing seri produk.
"Untuk tahap awal kami telah menyiapkan 120 ribu unit di setiap produk. Jika pasar menyambut dengan baik, kami akan tambah persediaan produk lagi," kata Tjandra yang kami temui di FX X'nter, Jakarta.
Bahkan pihaknya berambisi untuk menguasai 30% pasar feature phone di Indonesia yang secara keseluruhan mencapai angka penjualan 4-5 juta unit per bulan.
"Satu sampai dua tahun ke depan kami menargetkan untuk menguasai 30%-40% pangsa pasar feature phone di Indonesia," tambah Tjandra.
Sebelum melempar Hammer ke pasaran, tim Advan sudah melakukan riset mendalam. Penelitian dilakukan sekitar 1 tahun di 5 kota besar di Indonesia dengan metode random sampling kepada 5.000 responden.
“Kami melakukan riset selama sekitar 1 tahun di 5 kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan. Faktanya potensi pasar feature phone masih sangat besar,” tambah Tjandra lagi.
Tjandra menyebut, riset itu melibatkan tim Advan yang terdiri dari 30 orang. Tim riset itu membagikan kuesioner ke berbagai kalangan masyarakat hingga ke pinggiran kota. Mulai dari pelajar, buruh pabrik, petani, guru, dan lain sebagainya.
"Dalam melakukan riset kami membagikan kuesioner kepada masyarakat yang sesuai dengan target pasar Hammer. Kebanyakan dari mereka mengatakan menginginkan ponsel yang murah, fitur sederhana, dan baterai yang maskimal," tutup Tjandra.
Advan Berambisi Kuasai 30% Pasar Feature Phone
Advan berambisi untuk menguasai 30% pasar feature phone yang secara keseluruhan mencapai angka penjualan 4-5 juta unit per bulan.
Advertisement