Facebook Siap Ramaikan Segmen Virtual Gaming?

Liputan6.com, Penetrasi bisnis teranyar dari Facebook cukup mengejutkan. Jejaring sosial terpopuler seantero jagat itu baru saja mengumumkan kesepakatannya untuk membeli Oculus VR, perusahaan di balik pencipta perangkat berteknologi virtual reality, Oculus Rift, yang digadang-gadang sebagai teknologi perangkat gaming masa depan.

Transaksi akuisisi tersebut nantinya akan dibayar dengan uang tunai sekitar USD 400 juta dan 23,1 juta lembar saham Facebook. Proses transaksi diharapkan selesai pada kuartal kedua 2014.

Apa yang dilakukan Facebook itu dinilai banyak pengamat sebagai langkah awal Mark Zuckerberg CS untuk meramaikan segmen virtual gaming, yang diyakini akan menjadi masa depan industri game.

Mengutip laman Microsoft-news, informasi yang beredar di gelaran Game Developers Confrence (GDC) 2014, menyebutkan bahwa Facebook siap menantang Microsoft dan Sony diketahui yang sudah terlebih dulu mengembangkan modul perangkat gaming berbasis teknologi virtual reality.

Sejauh ini Microsoft memang belum mengungkapkan secara pasti proyek teknologi virtual reality milik mereka, berbeda dengan Sony yang sudah mengungkap prototipe Project Morpheus pada publik di gelaran GDC 2014.

Oculus VR sendiri diakui sebagai perusahaan perintis teknologi virtual reality sejak memamerkan perangkat head mounted display Oculust Rift besutannya di acara Consumer Electric Show (CES) 2012 silam. Sejak saat itu, perusahaan yang berbasis di Irvine, California itu berhasil menghasilkan pendapatan sekitar USD 2,4 juta dari hasil penjualan lebih dari 75 ribu prototipe Oculus Rift.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg melalui keterangan resminya juga telah mengungkapkan jika ke depannya Oculus VR memang akan dimanfaatkan untuk memperkuat sektor game dan hiburan multimedia milik Facebook.

"Oculus menciptakan teknologi virtual reality, mereka berhasil mengembangkan headset Oculus Rift. Saat Anda memakainya, Anda memasuki tampilan lingkungan yang dihasilkan atas pencitraan komputer. Ini sangat berguna untuk mengoptimalisasi konten-konten seperti game atau adegan film atau banyak hal lainnya," ugkap Zuckerberg.