Liputan6.com, Jakarta Layanan telekomunikasi milik PT Smartfren Telecom Tbk disinyalir akan dipindah dari jaringan 1.900 Mhz ke 2.300 Mhz. Perpindahan jaringan tersebut tentunya akan mempengaruhi layanan komunikasi yang disediakan operator tersebut.
Perubahan itu akan membuat perangkat yang biasa menggunakan jaringan 1.900 Mhz tak lagi bisa digunakan. Lantas bagaimana dengan pengguna smartphone Andromax yang dipasarkan Smartfren di Indonesia?
"Tentunya pelanggan menjadi salah satu prioritas kami dalam melakukan segala kebijakan perusahaan, langkah pemindahan jaringan tentu akan mempertimbangkan para pengguna smartphone Andromax yang jumlahnya sudah banyak," papar Merza Fachys, Direktur Jaringan Smartfren.
Lebih lanjut Merza mengklaim bahwa perpindahan jaringan itu memerlukan waktu yang cukup panjang bila keputusan pengosongan jaringan 1.900 Mhz memang ditetapkan pemerintah.
"Proses perpindahan jaringan pastinya perlu waktu yang cukup lama. Mungkin juga dalam proses perpindahan produk Andromax akan dibuat kompatibel dengan jaringan baru yang dipilihkan pemerintah, kita lihat nanti tentunya," tambah Merza.
Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring juga mengaku bahwa pelanggan operator menjadi salah satu pertimbangan penting saat pemerintah mengambil keputusan di industri telekomunikasi. Menurutnya, keputusan yang diambil tak boleh mengorbankan pelanggan operator.
"Pelanggannya jelas kita perhatikan, jangan sampai keputusan yang kita ambil merugikan pelanggan. Kita masih harus perlu diskusi lagi ya soal kelanjutannya gimana," tandas pria yang akrab disapa Tif itu.
Smartfren Digusur, Bagaimana Nasib Pengguna Andromax?
Jaringan Smartfren rencananya dipindahkan dari 1.900 Mhz ke 2.300 Mhz. Lalu bagaimana nasib pengguna Andromax dari Smartfren?
Advertisement