Liputan6.com, Yahoo dikabarkan tengah menyiapkan layanan video online yang disinyalir bertujuan untuk menggulingkan situs berbagi video YouTube. Untuk membangun layanan video tersebut, Yahoo dikatakan akan membajak para tenaga ahli dan artis yang tengah bersinar di situs milik Google itu.
Mengutip laman kantor berita asal Australia, News, Senin (31/3/2014), selain itu CEO Yahoo Marissa Mayer juga tengah merancang halaman utama situs Yahoo sebagai galeri layanan video tersebut agar pengguna mudah mengaksesnya.
Mayer disebut akan memanfaatkan kekurangan yang ada di YouTube, di mana para pembuat atau pemilik video belum optimal dalam mendapatkan uang di YouTube. Menurut rumor yang beredar, Mayer menjanjikan bahwa aplikasi yang akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan ini lebih membuka peluang untuk memperoleh pendapatan.
Namun demikian hal itu tak semudah yang dibayangkan, mengingat belakangan ini banyak keluhan yang datang dari beberapa mitra besar seperti Alchemy Network di YouTube semakin meningkat selama beberapa bulan terakhir.
Jika Yahoo meneruskan layanan ini, salah satu perusahaan yang akan senang adalah Disney. Pasalnya perusahaan hiburan itu baru saja membeli pembuat film Maker Studios senilai US$ 500 juta dengan tujuan ingin mendapatkan banyak keuntungan dari video online di masa depan.
Maker Studios adalah produsen dan distributor terkemuka untuk video-video berdurasi pendek dan menghibur yang tayang di YouTube. Perusahaan itu memiliki saluran online yang sangat luas dengan penonton 5,5 miliar tiap bulannya di YouTube.
Sebelumnya Yahoo telah menandatangani penawaran konten dengan beberapa mitra penting seperti Saturday Night Live dan meluncurkan aplikasi video streaming baru yang disebut Yahoo Screen.
Jegal YouTube, Yahoo Siapkan Layanan Video Online
Yahoo menjanjikan bahwa aplikasi yang akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan ini lebih membuka peluang untuk memperoleh pendapatan.
Advertisement