Liputan6.com, Jakarta Dalam 7 hari ke depan, atau tepatnya pada tanggal 8 April mendatang Microsoft telah memutuskan akan menghentikan dukungannya terhadap sistem operasi lawas Windows XP. Sistem operasi personal computer (PC) yang telah beroperasi sejak 2001 silam itu akan resmi dipensiunkan dan digantikan dengan sistem operasi yang lebih modern.
14 tahun sudah sistem operasi tersebut digunakan oleh banyak pengguna PC di berbagai penjuru dunia. Namun ranah teknologi terus berkembang, apa yang ditawarkan oleh Windows XP dianggap sudah kurang relevan dengan kebutuhan pengguna masa kini yang semakin kompleks.
Sejak pertengahan 2013 lalu, pihak Microsoft giat mengimbau para penggunanya untuk segera beralih ke sistem operasi yang lebih modern, yaitu Windows 7, 8, atau 8.1. Usaha Microsoft tersebut ternyata tak sepenuhnya berjalan mulus.
Berbeda denga para pengguna PC di wilayah Eropa dan Amerika, pengguna PC di wilayah Asia nyatanya belum bisa move on dari Windows XP. Mereka bahkan tak segan untuk melancarkan protes atas keputusan Microsoft menutup dan menghentikan dukungan terhadap Windows XP.
Wilayah Asia diketahui masih menjadi basis pengguna Windows XP yang sangat besar. Sistem operasi itu diketahui masih menjadi raja sistem operasi di sejumlah negara besar di Asia, seperti China dan Korea Utara. Bahkan negara maju seperti Korea Selatan pun diketahui belum mampu meninggalkan penggunaan sistem operasi jadul Windows XP.
Menurut yang dilansir laman Softpedia, Windows XP masih memiliki basis pengguna yang cukup besar di Korsel. Diungkapkan sekitar 18% dari seluruh PC yang ada di Korsel masih berjalan di atas Windows XP.
Sebelumnya hasil survei StatCounter juga menunjukkan bahwa Windows XP masih digunakan oleh lebih dari 50% atau tepatnya hampir 60% pengguna komputer di China. Sedangkan di Korea Utara, Windows XP masih diadopsi oleh 60,44% dari total seluruh pengguna PC.
Jelang `Kematian` Windows XP
Hal tersebut pastinya memusingkan Microsoft. Berbagai macam cara telah mereka lakukan agar para pengguna Windows XP mau beralih ke Windows 7, 8 dan 8.1. Perusahaan yang didirikan Bill Gates itu sudah memberikan ultimatum, menginformasikan bahaya yang akan dihadapi, memberi promo-promo pemotongan harga, dan berbagai hal lainnya untuk menggoda para pengguna.
Selain Microsoft, penyedia solusi dan layanan keamanan komputasi Help AG juga turut memperingatkan bahaya penggunaan Windows XP bila masa pensiunnya tiba nanti. Mereka menyebutkan bahwa tanpa update keamanan maka Windows XP akan sangat mudah diretas. Terlebih para komunitas hacker diduga telah mengetahui berbagai celah kemanan yang ada pada Windows XP.
Help AG juga meyakini jika saat ini para hacker telah memiliki daftar kelemahan yang ada pada Windows XP. "Tidak adanya perbaikan yang tersedia, daftar kelemahan ini akan membuat penggunaan OS Windows XP berada dalam bahaya. Pengguna XP harus memahami bahwa setelah dukungan berakhir, tidak akan ada perbaikan untuk kelemahan OS," jelas salah satu petinggi Help AG, Nicolai Solling, seperti yang dilansir Softpedia.
Tak hanya Microsoft yang menghentikan dukungan keamanan pada waktunya nanti, Solling juga menyebutkan bahwa para pembuat anti virus pun sudah tidak akan lagi memproduksi produk keamanan untuk platform Windows XP.
Jadi bagaimana dengan Anda, masih menggunakan Windows XP? Siap bermigrasi ke sistem operasi yang lebih modern?
Advertisement