Liputan6.com, India Proses akusisi divisi perangkat Nokia oleh Microsoft tampaknya masih belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya kesepakatan akusisi itu masih harus menunggu keputusan lembaga pengawas dari pemerintah di beberapa negara tempat kedua perusahaan itu menjalankan bisnisnya.Â
Salah satu perijinan yang sangat sulit didapat oleh Nokia dan Microsoft adalah keputusan dari lembaga pengawas pemerintah India. Nokia sendiri diketahui memang memiliki sejumlah masalah di Negeri Bolywood itu.
Terkini, dilaporkan sekitar 3.000 buruh pabrik Nokia di wilayah Chennai, India melakukan aksi protes mogok makan. Mereka menuntut pihak Nokia maupun pemerintah India dapat menjamin masa depan para pekerja setelah proses akusisi Nokia-Microsoft rampung.
"Pemerintah pusat dan negara harus mampu menjamin dan memastikan bahwa tidak ada di antara kami yang kehilangan pekerjaan setelah proses penjualan aset Nokia pada Microsoft selesai nanti," ungkap A Soundararajan selaku pimpinan persatuan pekerja honorer India.
Pihak Nokia sendiri dilaporkan memang secara perlahan-lahan telah menarik investasi mereka di India. Jumlah produksi perangkat Nokia yang dilakukan di India semakin rendah seiring dipindahkannya beberapa proses produksi perngkat ke China. Proses produksi smartphone Nokia X contohnya.
Selain protes buruh, Nokia sebelumnya juga memiliki masalah tunggakan pajak dengan pemerintah India. Mengutip laman The Hindu, produsen perangkat yang berbasis di Finlandia itu disinyalir memiliki tunggakan pajak yang nilainya mencapai USD 542 juta kepada pemerintah India.
Berbeda dengan India, pihak pengawas bisnis dan pemerintah Taiwan dikabarkan telah memberikan izin kepada Microsoft dan Nokia untuk bersatu. Beberapa negara lain juga telah memberikan restu, termasuk China yang sebelumnya dikabarkan menyatakan keberatan terkait paten dan biaya lisensi.
Dibeli Microsoft, Buruh Pabrik Nokia Mogok Makan
Mereka menuntut pihak Nokia maupun pemerintah India dapat menjamin masa depan para pekerja setelah proses akusisi Nokia-Microsoft rampung.
Advertisement