Liputan6.com, Jakarta Belum sampai dua minggu menjabat sebagai CEO Mozilla, Brendan Erich mengajukan pengunduran diri. Turunnya Erich dari posisi tertinggi dalam manajemen Mozilla itu ditengarai karena banyaknya kritikan dan keluhan Brendan menjabat posisi atas di Mozilla.
Respon negatif tersebut menyeruak karena Erich adalah salah satu penyumbang terbesar di gerakan anti pernikahan sesama jenis di California. Ia disebutkan telah mendonasikan USD 1.000 dalam gerakan tersebut yang membuatnya dicap sebagai anti-kebebasan berekspresi.
Kemunduran Erich dari Mozilla disampaikan dalam blog pribadinya. Mozilla pun kemudian memposting secara resmi di blog milik perusahaan kabar tentang kepergian bos barunya itu.
"Mozilla prides itself on being held to a different standard and, this past week, we didn't live up to it," tulis Mozilla dalam laman resminya.
Sebenarnya, Erich sendiri telah menyatakan tak akan mundur dari jabatannya di Mozill hanya karena masalah tersebut. Pernyataan itu diungkap Erich dalam beberapa wawancara dengan media.
Respon negatif dari keberpihakan Erich pada gerakan anti-gay bermula di internal Mozilla. Beberapa karyawan perusahaan pembuat software browser itu memposting kekecewaaannya melalui Twitter.
Tanggapan terbesar muncul dari situs kencan OkCupid yang memproklamirkan diri untuk menolak pengguna yang memakai aplikasi perambah maya Mozilla.
Mitchell Baker, salah satu petinggi Mozilla mengaku bahwa Erich tak bisa memimpin perusahaan hanya karena masalah tersebut. Ia juga mengungkap bahwa Erich pergi atas keinginannya sendiri, tanpa ada tekanan dari eksekutif lainnya.
Baker mengatakan perusahaannya sedang dalam tahap pencarian kembali untuk mengisi lowongan yang baru saja ditinggalkan Brendan Erich.
Â