Liputan6.com, Kabar cukup mengecewakan hadir bagi para konsumen Galaxy S5 di wilayah Eropa. Pasalnya telah dipastikan bahwa handset Galaxy S5 yang dipasarkan untuk wilayah Eropa tak dapat berfungsi di wilayah lain kecuali dengan persyaratan tertentu.
Mengutip laman Android Central, Senin (14/4/2014), smartphone andalan Samsung itu dilaporkan dipasarkan di Eropa dengan ketentuan 'Regional Lock'. Ini artinya, Galaxy S5 versi Eropa harus diaktifkan menggunakan kartu SIM yang dikeluarkan oleh operator seluler asal Eropa.
Penjelasan ini tepampang di box kemasan Galaxy S5 versi Eropa yang berbunyi, "European Model: This product should be activated with a SIM card issued from a mobile operator within Europe. (as defined EU/EEA, Switzerland and the following Non-EEA countries Albania, Andorra, Bosnia and Herzegovina, Former Yugoslav Republic of Macedonia (F.Y.R.O.M), Monaco, Montenegro, San Marino, Serbia and Vatican City.) To use SIM cards from other regions, a cumulative call over five minutes must first be made with the SIM card from European operators."
Menurut penjelasan sejumlah operator seluler yang berbasis di Eropa, langkah ini dilakukan guna menekan angka impor perangkat tak remi di pasar Eropa. Namun sayang, maksud baik itu sedikit banyak menyusahkan konsumen, dan mungkin berdampak pada angka penjualan yang diraih.
Sejauh ini, secara global Galaxy S5 baru dipasarkan sejak 11 April 2014 kemarin. Namun khusus untuk pasar Korea Selatan yang notabene kampung halaman Samsung, handset Galaxy S5 sudah diperjualbelikan sejak 27 Maret lalu. SK Telecom, KT dan LG U+ adalah tiga operator asal Negeri Gingseng yang mendapat kesempatan pertama memasarkan Galaxy S5.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Yonhap News, angka penjualan Galaxy S5 di Korea selatan telah mencapai 7.000 unit per harinya. Meski tergolong cukup besar, namun angka itu masih kalah dibandingkan angka penjualan smartphone pendahulunya, Galaxy S4. Di tahun 2013 lalu, Galaxy S4 mampu terjual hingga sekitar 8.000 unit perharinya.
Galaxy S5 Versi Eropa Tak Bisa di Bawa ke Luar Negeri
Langkah ini dilakukan guna menekan angka impor perangkat tak remi di pasar Eropa.
Advertisement