Liputan6.com, Jakarta Nokia menghentikan penjualan tablet Lumia 2520 di Inggris, Austria, Denmark, Finlandia, Jerman, Rusia, dan Swiss karena ada masalah pada chargernya yang berpotensi menimbulkan sengatan listrik.
Sekitar 30.000 pengguna disinyalir ikut terkena imbasnya. Nokia mengimbau agar para pengguna tablet tersebut berhenti menggunakan charger (pengisi daya) AC-300 tersebut.
Masalah charger berasal dari penutup plastik steker charger yang diklaim bisa lepas dan terpisah. "Ini akan mengekspos komponen internal sehingga bisa menimbulkan bahaya sengatan listrik jika tersentuh saat steker dalam soket hidup," jelas Nokia di situs resminya.
Selain menunda penjualan 2520 di negara-negara tersebut, Nokia juga menghentikan penjualan charger di AS yang dikenal dengan sebutan "Lumia 2520 travel charger".
Hingga saat ini, Nokia mengklaim belum menerima adanya laporan insiden terkait kerusakan charger tersebut. Nokia sengaja mengambil langkah cepat untuk menangguhkan penjualan sebagai tindakan pencegahan.
"Meskipun belum ada insiden yang menimpa konsumen terkait masalah ini, kualitas produk dan keamanan adalah prioritas utama di Nokia," kata Jo Harlow, EVP Smart Devices Nokia. "Kami meminta maaf kepada pemilik Lumia 2520, dan kami sedang berusaha cepat untuk meminimalkan ketidaknyamanan ini," katanya lagi.
Nokia telah menyediakan situs untuk konsumen terkait masalah ini agar dapat memperoleh informasi lebih lanjut dan mendapatkan saran yang tepat, melalui situs di www.nokia.com/2520-charger.
Â