Liputan6.com, Manchester Asosiasi guru di Inggris, Association of Teachers and Lecturers (ATL), belum lama ini membuat laporan berdasarkan hasil studi mereka yang menyebutkan bahwa tablet memiliki dampak negatif pada pelajar.
Sebagian besar pelajar mengalami kesulitan fokus pada pelajaran dan bersosialisasi di sekolah karena kecanduan bermain tablet hingga larut malam.
Dilansir laman BBC, laporan hasil studi ATL ini dipresentasikan pada gelaran konferensi guru dan orangtua murid untuk wilayah Machester, Inggris. Pada kesempatan itu ATL menegaskan bahwa peran orangtua di rumah sangat vital untuk mengarahkan anak-anak mereka agar dapat menggunakan gadget canggih dengan bertanggung jawab.
Advertisement
Colin Kinney, seorang perwakilan guru dari Irlandia Utara mengatakan, "kami tidak menganjurkan larangan memakai peralatan berteknologi canggih. Kami juga tidak dapat menyatakan adanya risiko kesehatan. Namun, kami menyoroti kekhawatiran akan pengasingan sosial dan menurunnya perhatian para pelajar terhadap hal-hal yang tidak ada di tablet."
Senada dengan Kinney, seorang perwakilan dari ATL, Mark Montgomery, memaparkan tentang perlunya pemanfaatan perangkat berteknologi canggih seperti tablet dalam hal-hal fungsional dan edukatif. Sehingga, kehadiran perangkat canggih dapat berguna bagi masa depan para pelajar, tidak saja sebagai media hiburan.
"Sudah menjadi tugas kita untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara bijaksana dan produktif dengan menciptkan metode pembalajaran berbasis pemanfaatan teknologi. Dan kita pun harus memastikan para pelajar tidak mengalami kemunduran dan menunjukkan perilaku agresif serta anti sosial sebagai dampak buruk dari teknologi," ungkap Montgomery.