Liputan6.com, London - Transaksi perbankan menjadi begitu rentan disabotase seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi. Sudah bukan rahasia lagi jika para peretas (hacker) menjadikan bank sebagai sasaran utama aksi mereka.
Sebagai tanggapan atas kondisi tersebut, pemerintah Inggris dilaporkan mengambil langkah strategis dengan merangkul sejumlah hacker untuk membantu sistem keamanan perbankan.
Disebutkan akan ada sekitar 20 bank besar di Inggris, termasuk Bank of England dan Barclays yang segera memanfaatkan jasa para hacker `baik` (white hat hackers) itu.Â
Laman Ubergizmo melansir, kehalian para white hat hackers akan dimanfaatkan untuk membantu menguji sistem kemanan perbankan online dan menemukan celah keamanannya. Mereka pun akan bekerjasama dengan pihak bank untuk menciptakan sistem keamanan online yang kebal terhadap aksi peretasan.
Langkah yang diambil oleh pemerintah Inggris ini memang menyulut kontroversi. Banyak pihak yang mendukung aksi ini, namun tak sedikit yang menilai jika langkah yang diambil hanya akan memperbesar kemungkinan peretasan terhadap transaksi finansial secara online di masa mendatang.
Terlepas dari semua pro dan kontra yang ada, pemerintah Inggris sendiri diketahui sangat menganggap serius ancaman serangan cyber yang ditujukan pada industri perbankan. Di tahun 2013 lalu, Bank of England pernah meluncurkan program simulasi serangan cyber yang diberi nama `Waking Shark II`.
Program itu mensimulasikan serangan hacker besar-besaran yang dapat melumpuhkan seluruh sistem kemanan perbankan di Inggris.Â
Pemerintah Inggris Rangkul Hacker untuk Amankan Bank
Akan ada sekitar 20 bank besar di Inggris, termasuk Bank of England dan Barclays yang segera memanfaatkan jasa para hacker `baik`.
Advertisement