Sukses

Stephen Elop Sengaja Hancurkan Nokia Demi Microsoft?

Sejak memegang tampuk kekuasaan Nokia di tahun 2010, Elop memang kerap mengambil keputusan yang cukup kontroversial.

Liputan6.com, Espoo - Tak sedikit pemerhati dunia teknologi yang melihat kejanggalan pada proses anjloknya Nokia di pasar perangkat mobile hingga kini akhirnya menjadi bagian dari Microsoft. Bahkan ada rumor yang menyebutkan bahwa sang mantan CEO Nokia, Stephen Elop, adalah 'agen ganda' yang diperintahkan Microsoft untuk sengaja menghancurkan Nokia dari dalam.

Mengapa Elop dituduh seperti itu? Sebagai informasi, sebelum menjabat sebagai CEO Nokia di tahun 2010, pria kelahiran 31 Desember 50 tahun lalu itu sempat bekerja di Microsoft selama dua tahun sebagai kepala divisi bisnis yang bertanggung jawab atas Microsoft Office dan Microsoft Dynamics.

Sejak memegang tampuk kekuasaan Nokia di tahun 2010, Elop memang kerap mengambil keputusan yang cukup kontroversial. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyingkirkan sistem operasi Symbian dan menggantinya dengan Windows Phone besutan Microsoft untuk jajaran smartphone Nokia.

Anehnya, saat itu padahal sistem operasi Android sedang dalam performa terbaik di pasar perangkat mobile. Khalayak teknologi dunia cukup terkaget-kaget melihat keputusan Elop yang lebih memilih Windows Phone untuk jajaran smartphone Nokia.

Hasilnya pun sesuai dengan yang diprediksikan banyak pihak. Bisnis perangkat Nokia keteteran tak mampu menghadapi kejayaan vendor perangkat lain yang mengusung sistem operasi Android.

Sampai pada akhirnya, divisi perangkat dan layanan Nokia harus dijual ke Microsoft dengan banderol yang relatif murah, 'hanya' US$ 7,2 miliar. Jauh di bawah harga aplikasi perpesanan instan WhatsApp yang belum lama ini dibeli Facebook dengan tebusan mencapai US$ 19 miliar.

Namun pada sesi tanya jawab 'Ask me Everythings' yang digelar Nokia bagi publik di blog resmi mereka, Elop menyangkal semua tuduhan tersebut. Ia memberikan penjelasan terkait langkah-langkah kontroversialnya selama memimpin Nokia.

''Kita tidak bisa terus mempertahankan Symbian untuk bersaing di tingkat yang kompetitif. Sebagai contoh, iPhone telah dikapalkan tiga tahun lebih dahulu!'' kata Elop membela diri seperti yang dilansir laman BGR.

''Sementara untuk masalah yang menuduh saya sebagai 'kuda troya' bagi Nokia, saya hanya bekerja sebagai perwakilan pemegang saham Nokia saat bekerja di sana. Sebagai informasi tambahan, semua keputusan mendasar terkait bisnis dan strategi dibuat atas dukungan dan persetujuan jajaran eksekutif Nokia,'' tambah Elop. (dhi/dew)