Liputan6.com, Jakarta - Nokia baru saja mengumumkan keberhasilan mereka menyelesaikan proses akuisisi dengan Microsoft. Namun, aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan itu ternyata diiringi dengan angka penjualan Nokia yang melorot.
Tak tanggung-tanggung, penurunan penjualan smartphone Windows Phone mencapai 30% dalam satu kuartal. Penurunan itu terjadi karena melambatnya penjualan produk ponsel fitur (feature phone) maupun smartphone Nokia selama proses akuisisi.
Dalam laporan unit handset Nokia yang saat ini sedang dihentikan sementara waktu, tercatat angka penurunan penjualan di kuartal pertama 2014 itu menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar menjadi 326 juta euro, sementara tahun lalu hanya 73 juta euro.
Nokia tak mengungkap angka pasti penjualan Windows Phone saat ini. Tapi, perusahaan itu dengan jelas mengatakan penurunan penjualan seri Lumia disebabkan 'kekuatan momentum dalam persaingan platform smartphone' (Android dan iOS).
"Pada kedua periode tahun ke tahun yang berurutan, penjualan bersih divisi mobile phone kami dipengaruhi oleh dinamika industri yang kompetitif termasuk persaingan ketat pada titik harga semakin rendah dari portofolio produk kami," tulis Nokia dalam laporan kuartal pertama tahun 2014.
Menurut yang dilansir Phone Arena, penjualan smartphone Nokia secara kuantitas di Q1 2014 kemungkinan mencapai 5,6 juta. Akan tetapi dari sisi pendapatan perusahaan malah menurun, sebagian pihak memprediksi itu disebabkan dominasi Lumia 520.
Memang perlu diakui harga ponsel di pasaran rata-rata mengalami penurunan. Namun, siapa sangka bila kesuksesan penjualan Nokia Lumia 520 yang tinggi di pasaran memangkas penjualan Lumia secara keseluruhan yang mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan.Â
Diakuisisi Microsoft, Penjualan Ponsel Nokia Melorot 30%
Proses akuisisi Nokia oleh Microsoft ternyata mempengaruhi pendapatan perusahaan secara signifikan.
Advertisement