Sukses

99% Malware Masih Hantui Pengguna Android

Mata Uang virtual Bitcoin diasumsikan sebagai penyebab utama meningkatnya resiko ancaman serangan cyber perangkat Android.

Liputan6.com, Perusahaan kemanan komputasi F-Secure merilis laporan ancaman cyber terbaru untuk kuartal pertama tahun 2014. Dari laporan tersebut, terungkap bahwa sekitar 99% jenis malware yang beredar masih menjadikan perangkat bersistem operasi Android sebagai sasaran utama.

Kondisi ini tentunya tak banyak berubah dengan kondisi kemanan perangkat Android setahun lalu. Mengutip laman Ubergizmo, Kamis (1/5/2014), F-Secure menemukan 277 jenis malware baru yang diciptakan untuk mengincar perangkat mobile.

Sebanyak 275 di antaranya sengaja diciptakan untuk menyasar pengguna Android. Sedangkan hanya ada 1 yang menyasar iPhone dan 1 malware lagi menyasar Symbian.

Sedikit berbeda dengan jenis malware yang banyak ditemukan pada periode tahun lalu, malware-malware jenis anyar tersebut dikembangkan untuk mengeruk uang virtual Bitcoin melalui perangkat berbasis Android. Sebelumnya jenis malware yang menyerang perangkat Android umumnya adalah jenis malware yang mengincar data pribadi pengguna.

Mata uang virtual Bitcoin memang diasumsikan dapat meningkatkan resiko ancaman serangan cyber. Menurut hasil studi bertajuk Financial cyber threats in 2013 yang dirilis oleh Kapersky Lab, diungkapkan bahwa Bitcoin memiliki andil besar dalam meningkatkan serangan malware.

Pihak Kapersky Lab menyebutkan bahwa jumlah serangan cyber yang melibatkan malware pencuri informasi keuangan naik menjadi 28,4 juta serangan di tahun 2013. Jumlah tersebut meningkat 27,6% dibanding tahun sebelumnya.

Tahun lalu, Kaspersky Lab mengklaim telah melindungi sekitar 3,8 juta pengguna dari serangan berbasis keuangan. Trojan perbankan yang mencakup program-program Zbot, Carberp, dan SpyEye, menyumbang 2/3 bagian dari seluruh malware pengincar informasi keuangan. Namun, jumlah malware seperti ini menurun dibanding tahun sebelumnya karena meningkatnya aktivitas program berbahaya yang mengincar Bitcoin.

Dengan fakta itu, pihak Kapersky Lab menarik kesimpulan, gabungan aktivitas program-program yang menyasar Bitcoin menjadi salah satu pendorong utama dibalik naiknya serangan cyber keuangan di tahun 2013.