Liputan6.com, London - Wearable device atau perangkat yang bisa digunakan di tubuh ditemukan bisa meningkatkan produktivitas para pekerja sampai 8,5 persen. Para peneliti dari Goldsmiths, University of London telah menganalisis dampak wearable device di tempat kerja dari segi kesejahteraan, produktivitas, dan kepuasan karyawan.Â
Selama studi berlangsung, 80 pekerja secara acak memakai tiga wearable device selama tiga minggu. Tiga perangkat itu adalah Lumo Back untuk memonitor postur tubuh, headset NeuroSky untuk menerjemahkan aktivitas otak ke dalam tindakan, dan arloji GeneActiv yang mengumpulkan data gerakan.
Ketika memakai perangkat, produktivitas mereka meningkat 8,5 persen, sedangkan tingkat kepuasannya meningkat hingga 3,5 persen. Setengah dari mereka diketahui memakai GeneActiv dan 46 persen lainnya memakai NeuroSky.
Sementara itu, 36 persen dari mereka telah memakai GeneActiv dan NeuroSky - sebaliknya hanya 36 persen dari peserta yang mengenakan Lumo Back.
"Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan wearable device sangat potensial," kata Dr Chris Brauer selaku pemimpin proyek penelitian ini, sebagaimana dikutip dari laman Telegraph, Sabtu (3/5/2014).
Brauer menyebut, wearable device adalah tren teknologi terbesar sejak perangkat tablet PC muncul di pasaran. Maka tak heran jika para pekerja dan perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan perangkat ini di tempat kerja.
Pasar wearable device sendiri saat ini bernilai sekitar US$ 3 milyar atau berkisar Rp 34,5 triliun dan diprediksi akan terus meningkat dengan hadirnya beberapa smartwatch Android dari LG, HTC, dan Samsung.
Wearable Device Tingkatkan Produktivitas Para Pekerja
Banyak pekerja dan perusahaan yang berlomba-lomba memanfaatkan perangkat ini di tempat kerja.
Advertisement